أخبرنا عمرو بن يزيد قال ثنا سيف بن عبيد الله قال ثنا سوار عن سعيد عن قتادة عن الحسن عن حطان بن عبد الله عن عبادة بن الصامت قال كان نبي الله إِذَا نَزَلَ عَلَيْهِ الْوَحْىُ كُرِبَ لِذَلِكَ وَتَرَبَّدَ لَهُ
Dari ‘Ubadah bin Ash Shamit Radhiyallahu’anhu, dia berkata: “adalah Nabi SAW Apabila wahyu sedang turun kepadanya, beliau kesusahan karenanya dan wajahnya berubah menjadi ke hitam-hitaman”.
Hadits pembuka pertemuan majlis al-Quran kita kali ini berkaitan tentang keadaan nabi SAW saat menerima wahyu al-Quran, keadaan tersebut seringkali disaksikan oleh para sahabat dan tidak terkecuali ‘Ubadah bi ash-Shamit, dan tentunya dalam ilmu hadits, hadits tersebut dinamakan ‘hadits fi’liyah’.
Banyak hadits yang menceritakan keadaan Nabi SAW ketika menerima wahyu, diantaranya adalah yang tertulis dalam layar BB kita atau media apapun yang digunakan saat ini, Beliau merasa kesusahan dan bahkan membuat wajah tampan beliau berubah kehitaman, ini merupakan kenyataan tentang ‘beratnya’ setiap huruf al-Quran, dan tentunya sekaligus menunjukan betapa dahsyatnya ‘kekuatan’ yang tersimpan pada setiap kata didalamnya.
Beliau adalah kekasihNya, beliau dicintai semua Malaikat dan bahkan semesta, Beliau tak memiliki dosa, bahkan setiap detik beliau dalam penjagaanNya, tak urung ketika ayat2 suci ‘masuk’ kedalam dadanya membuatnya merasakan kesusahan, rasa berat, kelelahan dan bahkan pernah sebabkan beliau tak sadarkan diri. Maha Suci Allah dengan segala firmanNya, Dia yang telah memilih hamba-hambaNya untuk ‘berjuang’ dan ‘mengemis’ agar 30 Juz al-Quran bersemayam di dada, seperti yang juga dilakukan oleh sahabat2 nabi SAW.
Inilah
mengapa Allah berpesan secara khusus bagi para pencinta al-Quran, agar
mempunyai kesabaran yang lebih dalam menghafal, tetaplah optimis dan
bersemangat, tugas kita hanya berusaha dengan seluruh kemampuan, lalu
segala keputusan kembali kepadaNya, Dia yang ‘terus’ memilih kita atau
bahkan ‘mengeliminasi’ dari barisan ahlul quran, (na’udzu billahi).
لَا تُحَرِّكْ بِهِ لِسَانَكَ لِتَعْجَلَ بِهِ إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآَنَهُ فَإِذَا قَرَأْنَاهُ فَاتَّبِعْ قُرْآَنَهُ ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا بَيَانَهُ
“Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Qur’an karena hendak cepat-cepat (menguasai) nya. Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya.” (QS. Al-Qiyamah : 16-19)
لَا تُحَرِّكْ بِهِ لِسَانَكَ لِتَعْجَلَ بِهِ إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآَنَهُ فَإِذَا قَرَأْنَاهُ فَاتَّبِعْ قُرْآَنَهُ ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا بَيَانَهُ
“Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Qur’an karena hendak cepat-cepat (menguasai) nya. Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya.” (QS. Al-Qiyamah : 16-19)
Ayat
ini sangat jelas, Allah memilih hambaNya,Dia yang mengumpulkan 30 juz
al-Quran didalam dada setiap anak manusia, bahkan Dia yang
mengajarkannya secara langsung, maka ayat ini juga mengindikasikan
setiap sedang bersama dengan al-Quran maka sesungguhnya sedang belajar
kepada Allah, bila sudah Dia yang mengajarkan rasanya tak pantas ada
kekhawatiran bagi sang murid untuk tidak bisa ‘menguasai’ al-Quran.
Tanamkan saja kesabaran didalam hati tanpa batas, sadari betul bahwa yang sedang dilakukan adalah sebuah usaha meraih kebahagiaan ketika nanti sendirian didalam kubur, al-Quran akan menemanimu, al-quran akan meramaikan kuburmu, tubuhmu utuh, tak mungkin malaikat adzab akan menyentuhmu, karena tubuhmu berbalut firman2Nya. Bahkan ketika lisanmu sedang mengulang2 ayatNya demi “terekam’ dalam memori hafalanmu, sesungguhnya engkau sedang membuat dua buah mahkota yang bercahaya untuk dipersembahkan kepada kedua orangtuamu di hari kiamat nanti.
Teruslah
berjuang wahai saudara dan saudariku, biarkan matamu menatap orang2
yang hanya ‘disibukkan’ dengan urusan dunia, jadikanlah pelajaran dan
jangan engkau risau, karena yang sedang kau kejar saat ini bersama
al-quran melebihi dunia beserta isinya. JanjiNya benar dan tidak
terbantahkan, teruslah ‘membelah’ kesunyian malam dengan lantunan bacaan
mulia, jangan menyerah dan jangan mudah merasa lelah, tersenyumlah…
karena yang kau lakukan sekarang adalah yang pernah dilakukan oleh para
penghuni syurga.Tanamkan saja kesabaran didalam hati tanpa batas, sadari betul bahwa yang sedang dilakukan adalah sebuah usaha meraih kebahagiaan ketika nanti sendirian didalam kubur, al-Quran akan menemanimu, al-quran akan meramaikan kuburmu, tubuhmu utuh, tak mungkin malaikat adzab akan menyentuhmu, karena tubuhmu berbalut firman2Nya. Bahkan ketika lisanmu sedang mengulang2 ayatNya demi “terekam’ dalam memori hafalanmu, sesungguhnya engkau sedang membuat dua buah mahkota yang bercahaya untuk dipersembahkan kepada kedua orangtuamu di hari kiamat nanti.
Wallahu a’lam Bisshowaab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar