JURNAL : PERANAN MEDIA BANNER TERHADAP PEROLEHAN SUARA CALON LEGISLATIF DALAM PEMILU LEGISLATIF 2009 DI PALEMBANG

PERANAN MEDIA BANNER TERHADAP PEROLEHAN SUARA CALON LEGISLATIF DALAM PEMILU LEGISLATIF 2009 DI PALEMBANG
July 9th, 2011

PERANAN MEDIA BANNER TERHADAP PEROLEHAN
SUARA CALON LEGISLATIF DALAM PEMILU LEGISLATIF 2009 DI PALEMBANG

Dora Fatma Nurshanti, Yogi Oscar
Dosen Universitas Baturaja, Alumni Fikom UBD
Email : dora_sumsel@yahoo.com

Abstarct: Advertisement is a way of to create choice and awareness. principally, advertisement is form presentation of message done conducted by communicator by nonpersonal pass through media to be addressed by at communican. title of Skripsi at this research is ” Role Of Media Advertisement of Banner To Acquirement Of Amount Voice Legislative Candidate In Legislative General election 2009 in Palembang” Its Problems that is how far advertisement media of banner this can influence the amount of voice a legislative candidate in legislative general election 2009 in Palembang. How media of banner advertisement can influence society so that society of choice the legislative candidate buttonhole and have an effect on legislative candidate victory. And result of which is got all legislative candidate in installation of media of banner this.

Keywords : Advertisement, Media, Effect.

Abstrak: Periklanan adalah suatu cara untuk menciptakan kesadaran dan pilihan. Secara prinsip, iklan adalah bentuk penyajian pesan yang dilakukan oleh komunikator secara nonpersonal melalui media untuk ditujukan pada komunikan. Judul skripsi pada penelitian ini adalah “Peranan Media Iklan Banner Terhadap Perolehan Jumlah Suara Calon Legislatif Dalam Pemilu Legislatif 2009 di Palembang”. Berdasarkan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa peranan media iklan banner sangat berpengaruh pada perolehan suara calon legislatif, karena berperan mempromosikan calon tersebut kepada masyarakat.

Kata kunci : Iklan, Media, Efek

1.PENDAHULUAN

Iklan adalah salah satu cara untuk memperkenalkan produk dan jasa, sehingga masyarakat dapat dengan mudah menikmati beragam informasi, dan hiburan dari berbagai media iklan cetak maupun elektronik. Salah satu fungsi iklan adalah memiliki fungsi sosial, dalam fungsi ini iklan mampu menghasilkan dampak sosial psikologis yang cukup besar, iklan dapat membawa berbagai pengaruh dalam masyarakat.
Periklanan adalah suatu cara untuk menciptakan kesadaran dan pilihan. Iklan ada karena ia mempunyai fungsi. Dilihat sebagai alat, iklan dapat digunakan untuk mencapai berbagai tujuan. Iklan tersebut tergantung kepada komunikator hendak mengarahkan pesannya kemana. Iklan dapat juga diarahkan hanya pada upaya memberitahukan kepada masyarakat atas sesuatu hal. Artinya, iklan memang diharapkan hanya sekedar untuk mengetahui apa yang disampaikan.
Kegiatan periklanan telah disadari oleh banyak kalangan, terutama industri, sebagai sesuatu yang penting. Dalam ilmu komunikasi pemasaran, iklan merupakan investasi untuk menjaga hubungan yang berkesinambungan antara perusahaan dengan konsumennya.
Media yang disampaikan kepada masyarakat untuk menjual produk jasa terdiri dari berbagai jenis dan bentuk model media iklan, antara lain Banner, spanduk, pamflet, poster, dan x-banner. Dewasa ini iklan tidak hanya digunakan oleh kalangan industri saja, kalangan politisi pun telah menggunakan iklan sebagai salah satu sarana ataupun media kampanye.
Kampanye adalah suatu kegiatan politik yang didalamnya terdapat seseorang maupun partai politik yang dicalonkan guna untuk meraih suatu kemenangan dalam demokrasi politik untuk memimpin suatu kelompok tertentu. Merupakan kegiatan bujukan dari partai politik untuk mempengaruhi masyarakat dalam segmentasi apapun untuk mempercayai calon yang di wakilkan di dalam persaingan pemilihan umum.
Media iklan yang biasa digunakan dalam kampanye adalah stiker, poster, spanduk, banner. Di Palembang khususnya, kampanye dengan menggunakan banner paling banyak diminati oleh partai politik dan calon legislatif pada pemilu 2009 yang telah berlalu.
Media banner banyak diminati karena terbuat dari bahan kain vinyl sehingga dapat digunakan di luar ruangan (out door), ukuran dapat disesuaikan dengan kebutuhan, karena dihasilkan dari digital printing maka hasil yang ditampilkan lebih menarik dari segi warna dan gambar.
Dari uraian yang telah disebutkan maka peneliti berkeinginan untuk melihat bagaimana respon masyarakat menanggapi penggunaan banner sebagai media kampanye yang digunakan oleh partai politik dan calon legislatif pada pemilu 2009. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PERANAN MEDIA IKLAN BANNER TERHADAP PEROLEHAN JUMLAH SUARA CALON LEGISLATIF DALAM PEMILU LEGISLATIF 2009 DI PALEMBANG”.

2. METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Pengertian Komunikasi
Pengertian komunikasi menurut Carl I Hovland dalam Effendy (2005:10) adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar atas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap.
Definisi Hovland di atas menunjukan bahwa yang dijadikan objek studi ilmu komunikasi bukan saja penyampaian informasi, melainkan juga pembentukan pendapat umum (public opinion) dan sikap publik (public attitude)
yang dalam kehidupan sosial dan kehidupan politik memainkan peranan yang amat penting. Bahkan dalam definisinya secara khusus mengenai pengertian komunikasinya sendiri, Hovland mengatakan bahwa komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain (communication is the process to modify the behavior of other individuals).
Dalam berkomunikasi biasanya antara komunikator dan komunikan melewati berbagi proses komunikasi, proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder.
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (simbol) sebaga media, lambang sebagai media primier dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya yang secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran dan perasaan komunikator kepada komunikan.
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang atau media pertama.
Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya kerena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan banyak lagi adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.
Menurut Harold D Lasswell dalam Effendy (2005:27) seorang pakar komunikasi, mengemukakan bahwa proses komunikasi di masyarakat menunjukan tiga fungsi :
a. Pengamatan terhadap lingkungan (the surveillance of the environment) penyingkapan ancaman dan kesempatan yang mempengaruhi nilai masyarakat dan bagian-bagian unsur didalamnya.
b. Korelasi unsur-unsur masyarakat ketika menanggapi lingkungan (correlation of the components of society in making a response tp the environment).
c. Penyebaran warisan sosial (transmission of the social inheritance). Disini berperan para pendidik, baik dalam kehidupan rumah tangganya maupun sekolahnya, yang meneruskan warisan sosial kepada keturunan berikutnya.
Selanjutnya Lasswell menyatakan bahwa di dalam masyarakat, proses komunikasi mengungkapkan ciri-ciri khusus ketika unsur-unsur yang berkuasa merasa takut pada lingkungan, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Oleh karena itu dalam menilai efesiensi komunikasi pada suatu ketika, kita perlu memperhitungkan pertaruhan nilai-nilai dan identitas kelompok yang posisinya sedang dikaji.
Terjadinya komunikasi yang efektif biasanya didalam komunikasi terdapat unsur proses komunikasi, dan didalam prosesnya tersebut mempunyai komponen agar komunikasi dapat diterima. Komponen tersebut antara lain :
a.Komunikator adalah seseorang yang menyampaikan pesan kepada komunikan (penerima pesan)
b.Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan mempunyai inti pesan (tema) sebagai pengarah di dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan dapat disampaikan secara panjang lebar, namun perlu diperhatikan dan diarahkan kepada tujuan akhir dari komunikasi itu.
c.Media komunikasi selalu menyampaikan pesan yang dapat diterima melalui panca indera atau menggunakan media. Media digunakan dalam komunikasi apabila komunikan berada di tempat yang jauh dari komunikator dan jumlahnya banyak.
d.Komunikan adalah seseorang yang menjadi sasaran komunikator ketika ia menyampaikan pesannya.

2.2 Pengertian Efek
Efek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Jika sikap dan tingkah laku orang lain itu sesuai, maka berarti komunikasi berhasil.
Dengan memandang esensi komunikasi sebagai interaksi sosial, dan esensi politik sebagai konflik sosial, menurut Nimmo dalam Riswandi (2009:3) merumuskan komunikasi politik sebagai kegiatan yang bersifat politis atas dasar konsekuensi actual dan potensial yang mengatur prilaku manusia dalam kondisi konflik.
Dengan mengacu pada kerangka Lasswell tentang komunikasi yaitu who says, in which channel, to whorm, with what effect, maka Nimmo memberikan arti ruang lingkup komunikasi politik terdiri dari komunikator politik, pesan-pesan politik, media komunikasi politik, khlayak komunikasi politik dan akibat-akibat komunikasi politik.
Definisi komunikasi politik yang lain adalah yang dikemukakan oleh Richard Fagen dalam Riswandi (2009:4) yang mengatakan bahwa komunikasi politik adalah kegiatan komunikasi yang terdapat dalam suatu sistem politik yang mempunyai dampak secara aktual dan potensial.
Beberapa definisi tentang politik dan komunikasi menurut Riswandi antara lain :
A. Definisi Politik
a. Politik adalah siapa memperoleh apa, kapan dan bagaimana (who gets what, when and how).
b. Politik adalah proses pembagian nilai-nilai dan wewenang.
c. Politik adalah bagaimana memperoleh kekuasaan bagaimana memperagakannya dan bagaimana mempertahankannya.
d. Politik adalah pengaruh
e. Politik adalah tindakan yang diarahkan untuk mempertahankan dan atau memperluas tindakan lainnya.
f. Politik adalah kegiatan orang secara kolektif yang mengatur perbuatan mereka dalam kondisi konflik.

B. Definisi Komunikasi
a. Komunikasi adalah pengalihan informasi untuk memperoleh tanggapan.
b. Komunikasi adalah pengkoordinasian makna antara seseorang dan khalayak.
c. Komunikasi adalah saling berbagi informasi, gagasan atau sikap.
d. Komunikasi adalah penyesuaian pemikiran, penciptaan perangkat simbol bersama di dalam pikiran para peserta.
e. Komunikasi adalah proses pengalihan informasi dari satu orang atau kelompok kepada orang atau kelompok lain, terutama dengan menggunkan simbol.
f. Komunikasi adalah proses penyampaian dan penerimaan pesan-pesan dengan lisan, tulisan, atau simbol dari seorang komunikator kepada komunikate melalui suatu media untuk mencapai tujuan tertentu.
g. Komunikasi adalah proses interaksi sosial yang digunakan orang untuk menyusun makna yang merupakan citra mereka mengenai dunia (yang berdasarkan itu mereka bertindak) dan untuk bertukar citra itu melalui simbiol-simbol.
Periklanan politik adalah pengiklan citra/imej, daya tarik yang diarahkan untuk membangun reputasi seseorang pejabat public atau pencari jabatan, menginformasikan pada khalayak mengenai kualifikasi seorang politisi, pengalamannya, latar belakang kepribadiannya, sehingga merupakan dorongan bagi prospek pemilihan calon/kandidat yang bersangkutan dalam proses politik.
Tujuan periklanan politik adalah bukan untuk mengidentifikasikan seseorang dengan kelompok, melainkan untuk menarik perhatian seseorang menjauh dari kelompok dan menjadikan orang bertindak dan memilih sendiri berbeda dari yang lain, (Riswandi (2009:39).
Berbagai bentuk media, mulai dari cetak, elektronik, hingga media luar ruang, memungkinkan untuk iklan politik termasuk iklan partai politik, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana memanfaatkan kekuatan masing-masing media dan wilayah jangkauan disesuaikan dengan obyek masing-masing periklanan partai politik. Dengan demikian, pemanfaatan media yang efektif dan cepat menyampaikan pesan itulah yang lebih unggul.
Media periklanan politik terdiri dari :
a. Radio.
Radio sebagai periklanan politik, salah satu kekuatan radio sebagai media kampanye politik adalah karena siaran radio bias menjangkau khalayak hingga ke pelosok daerah, selain itu biaya yang murah, dibandingkan surat kabar dan televisi, merupakan keuntungan lain yang diperoleh jika menggunakan radio sebagai media kampanye politik.
b. Surat Kabar.
Surat kabar sebagai periklanan politik, sejak lama surat kabar digunakan sebagai alat kampanye politik sebelum ada televisi dan internet. Surat kabar dan radio merupakan alat utama berbagai bentuk kampanye politik seperti propaganda, pemberitaan, editorial, hingga sampai berkembang dalam bentuk iklan. Periklanan politik dalam media cetak juga merupakan suatu cara untuk menyiasati iklan sewaktu ada keberatan atau resiko yang terlalu besar untuk ditampilkan di televisi atau radio.
c. Televisi
Televisi sebagai media periklanan politik, media baru yang sangat atraktif dan semarak untuk periklanan politik adalah televisi, televisi tetap digunakan secara luas sebagai saluran kampanye politik Indonesia, setelah dunia periklanan tumbuh semarak, dimana parpol dapat memanfaatkan ruang dan waktu iklan untuk membangun citra parpol.
d. Poster
Poster sebagai alat media periklanan politik, poster politik merupakan salah satu teknik komunikasi kampanye politik yang paling beraneka warna dan menarik karena bisa tersebar di billboard, pohon, tiang listrik, atap gedung, dinding bangunan dan sebagainya. Poster digunakan untuk berbagai fungsi mencari dukungan luas kandidat, partai, program, mengumpulkan dana, pertemuan politik. Poster harus menyampaikan janji bukan hanya kata-kata melainkan melalui gambar, yang keduanya harus sama-sama kuat.

2.3 Pengertian Iklan
Pengertian iklan menurut Dunn & Barban dalam Widyatama (2007:15) merupakan bentuk kegiatan komunikasi nonpersonal yang disampaikan lewat media dengan membayar ruang yang dipakainya untuk menyampaikan pesan yang bersifat membujuk (persuasif) kepada konsumen oleh perusahaan, lembaga non komersial, maupun pribadi yang berkepentingan. Iklan itu sendiri sebenarnya memiliki 6 prinsip dasar, yaitu sebagai berikut:
1.Adanya Pesan Tertentu, iklan tidak akan ada tanpa adanya pesan. Pesan yang disampaikan oleh iklan, dapat berbentuk perpaduan antara pesan verbal dan non verbal.
2.Dilakukan oleh komunikator (sponsor), Pesan iklan ada Karena dibuat oleh komunikator. Sebaliknya, bila tidak ada komunikator maka tidak ada pesan iklan. Dengan demikian, ciri sebuah iklan, adalah pesan tersebut dibuat dan disampaikan oleh komunikator atau sponsor tertentu secara jelas. Komunikator dalam iklan dapat datang dari perseorangan, kelompok masyarakat, lembaga atau organisasi
3.Dilakukan dengan cara nonpersonal, nonpersonal artinya tidak dalam bentuk tatap muka. Penyampaian pesan dapat disebut iklan bila dilakukan melalui media.
4.Disampaikan untuk khalayak tertentu, iklan diciptakan oleh komunikator karena ingin ditujukan kepada khalayak tertentu. Khalayak sasaran cendrung bersifat khusus, pesan yang disampaikan tidak dimaksudkan untuk diberikan kepada semua orang, melainkan kelompok target audience tertentu. Sasaran khalayak yang dipilih tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa pada dasarnya setiap kelompok khusus audience memiliki kesukaan, kebutuhan, keinginan, karakteristik dan keyakinan yang khusus. Dengan demikian pesan yang diberikan harus dirancang khusus dengan target khalayak.
5.Dalam penyampaian pesan tersebut, dilakukan dengan cara membayar, dalam kegiatan periklanan, istilah membayar sekarang ini harus dimaknai secara luas, sebab kata membayar tidak saja dilakukan dengan alat tukar uang, melainkan dengan cara membarter berupa jasa, barang, waktu, dan kesempatan.
6.Penyampaian pesan tersebut mengharapkan dampak tertentu, dampak tertentu yang diharapkan oleh pengiklan dapat berupa pengaruh ekonomis maupun dampak sosial, pengaruh ekonomis dampak yang diharapkan untuk mencari keuntungan ekonomi. Sementara dampak sosial adalah keuntungan non ekonomi, yaitu terbangunnya citra baik berupa penerimaan sosial oleh masyarakat.
Iklan bertujuan membangun citra (image) suatu perusahaan yang pada akhirnya tentu diharapkan juga membangun citra positif bagi produk-produk atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Menurut Bitner dalam Widyatama (2007:65), mengemukakan bahwa jenis iklan Ada dua bentuk, yaitu :
a.Iklan standar, adalah iklan yang ditata secara khusus untuk keperluan memperkenalkan barang, jasa, pelayanan untuk konsumen melalui media periklanan.
Tujuan iklan standar yaitu merangsang motif dan minat para pembeli atau para pemakai, untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan ekonomi
b.Iklan layanan masyarakat, adalah iklan yang bersifat non-profit, karena iklan ini mencari keuntungan sosial bukan keuntungan komersial secara langsung. Keuntungan yang diharapkan dari iklan layanan masyarakat adalah berusaha mendapatkan atau membentuk citra baik ditengah masyarakat.
Tipografi adalah seni memilih dan memakai huruf, dimana huruf yang tergabung di dalam Kata-kata tersebut dapat menjadi suatu iklan yang menarik konsumen yang melihat dan membaca kata-kata tersebut.
Tipografi yang baik mengarah pada keterbacaan, kemenarikan dan desain huruf tertentu dapat menciptakan gaya (style) dan menjadi karakteristik subyek yang diiklankan, Jefkins (248 : 2005).
Tipografi juga dapat diartikan sebagai pemilihan teks dan font yang sesuai dengan isi dari iklan itu. Biasanya font yang dipakai oleh iklan cendrung saling terpangaruh dengan adanya unsur gambar di dalam layouts iklan itu sendiri. Setiap jenis font mempunyai sifat/dapat memberi kesannya masing-masing yang berbeda satu dengan yang lainnya. Untuk bunyi judul tertentu akan terasa cocok bila menggunakan jenis huruf dan bisa jadi makin memperjelas maknanya.
Berikut contoh font dan karakteristik dari font tersebut :

Komunikasi Advertising
Comic sans – karakteristik kekanak-kanakan dan humoris
Komunikasi advertising
Stencil std – karakteristik maskulin dan ketentaraan (military)
Komunikasi Advertising
Adine kirnberg – karakteristik retro dan culture
Komunikasi Advertising
Arial – karakteristik tegas dan menyatu
Komunikasi Advertising
Bonzai – karakteristik mempertegas suatu makna (suatu tempat/daerah)
Komunikasi Advertising
Garamond – karakteristik konservatif dan teratur
Komunikasi Advertising
Modaerne – karakteristik modern dan clean
Komunikasi Advertising
Tags Xtreem – karakteristik gaya hidup (life style)
Komunikasi Advertising
University Roman let – karakteristik informal dan friendly
Komunikasi Advertising
Amazone BT – karakteristik lemah dan feminim (kewanitaan)
Komunikasi Advertising
Harlow Solid – karakteristik Kontemporer dan Effesien
Komunikasi Advertising
Magneto - karakteristik Pribadi dan akrab
Komunikasi Advertising
Motterfemd – karakteristik klasikal dan anggun

Untuk lebih mendukung pesan/topik yang disampaikan maka para desainner harus berupaya memilih karakteristik huruf (font) yang selaras dengan tema, visual dan isi pesan tersebut, Rustan (2008 : 29).
Sedangkan tipografer adalah seseorang yang bertugas memilih, mengatur dan menyusun huruf-huruf untuk keperluan percetakan, sekaligus mengolah tata letak naskah (yang meliputi ukuran spasi, margin, lebar kolom, panjang kalimat, dan sebagainya).
Menurut Jefkins (2005 : 137) Banner adalah media yang disampaikan kepada ruang publik yang berfungsi sebagai mempromosikan suatu produk dan jasa dari perusahaan yang membuat iklan tersebut dengan mengharapkan adanya dampak tertentu.
Banner merupakan media iklan yang menggunakan bahan kain vinyl yang dicetak menggunakan printing digital. Banner biasanya memiliki ukuran besar.
Para pemasang iklan yang menggunakan media banner biasanya para pemasang iklan yang mempromosikan produk atau jasa dengan waktu lama, karena banner merupakan bahan yang cukup tahan lama dalam keadaan outdoor dalam segala cuaca, karena banner dapat meresap cat printing. Biasanya banner memiliki ukuran antara 5 m x 2.5 m.
Untuk di bagian indoor, banner dibuat dengan ukuran kecil dan memiliki dua jenis banner, yaitu x-banner dan rollbanner.
a. X-banner : merupakan banner yang berukuran 150 cm x 60 cm yang menggunakan standbase sebagai tiang penyandar kain yang berbentuk X dibelakang benner tersebut.
b.Roll Banner : berukuran sama seperti x-banner, tetapi perbedaannya hanya ditiang penyangga dari banner (standbase), karena roll banner mempunyai satu tiang dan banner ini dapat disimpan dengan aman karena memiliki tempat sendiri yang disebut
roll yang terletak di bagian bawah banner dengan cara digulung secara otomatis.

2.3.1Pengenalan Banner Pada Media Periklanan
Wright dalam Widyatama (2007:13), mengutip bahwa iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan layanan, serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif. Ide-ide tersebut dapat disampaikan melalui banyak madia, salah satu nya adalah media banner.

2.3.2Karakteristik Iklan Dalam Bentuk Banner
Seperti disebutkan sebelumnya, ukuran yang digunakan dalam pembuatan banner sangat bervariasi mulai dari kecil sampai besar. Letak pemasangan indoor yang berbeda-beda tempat, isi yang disampaikan dalam iklan tersebut juga berbeda-beda. Untuk itu keuntungan dan kelemahan iklan pada media banner ini adalah :

a.Keuntungan Banner
Ukuran pada umumnya cukup besar, maka banner yang dalam ukuran besar mendominasi pemandangan dan mudah menarik perhatian.
Warna dan gambar banner kebanyakan dihiasi dengan aneka warna, dengan gambar-gambar yang realistis sehingga memudahkan masyrakat untuk melihat produk yang diiklankannya.
Pesan yang disampaikan dapat menarik perhatian orang-orang yang lewat disekitar area iklan itu dipasang, banner mungkin saja hanya dilihat dari kejauhan, maka kalimat yang digunakan biasanya pada slogan singkat, motto produk atau sekedar satu nama yang sengaja dicetak dengan huruf yang besar-besar dan mencolok.
Dalam pemasangan iklan banner, media ini dapat dipasang di daerah-daerah strategis yang banyak dilalui oleh masyarakat banyak.
b.Kelemahan Banner
Rentan terhadap kerusakan dan cuaca
Kurangnya kosentrasi masyarakat untuk mengingat pesan pesan iklan, karena masyarakat melihat dan membaca pesan iklan itu secara melintasi banner tersebut.
Memiliki waktu pemasangan yang telah disepakati, sehingga iklan yang disampaikan hanya dalam waktu tertentu tergantung kepada pihak pemasang yang membayar sejumlah negoisasi yang telah disetujui.
Sedikitnya pesan yang disampaikan melalui gambar dan tulisan yang dibuat pada banner tersebut.

2.3.3 Pengertian Partai Politik
Partai politik pada awalnya lahir di negara-negara Eropa Barat, dengan meluasnya gagasan bahwa rakyat merupakan faktor yang perlu diperhitungkan serta di ikut sertakan dalam proses politik, maka partai politik telah lahir secara spontan dan berkembang menjadi penghubung antara rakyat di satu pihak dan pemerintah di pihak lain, Budiarjo (2007:159).
Partai politik umumnya di anggap sebagai manifestasi dari suatu sistem politik yang sudah modern atau yang sedang dalam proses memodrenisasikan diri. Maka dari itu, dewasa ini negara-negara baru pun partai sudah menjadi lembaga politik yang biasa dijumpai.
Di negara-negara yang menganut paham demokrasi, gagasan mengenai partisipasi rakyat mempunyai dasar ideologis bahwa rakyat berhak turut menentukan siapa-siapa yang akan menjadi pemimpin yang nantinya menentukan kebijakansanaan umum (public policy). Di negara-negara totaliter gagasan mengenai partisipasi rakyat didasari pandangan elite politiknya bahwa rakyat perlu dibimbing dan di bina untuk mencapai stabilitas yang baik. Untuk mencapai tujuan itu, partai politik merupakan alat yang baik.
Di negara-negara jajahan partai-partai politik sering didirikan dalam rangka pergerakan nasional di luar dewan perwakilan rakyat kolonial, malahan partai-partai kadang menolak untuk duduk dalam badan itu, seperti pernah terjadi di India dan Hindia Belanda. Setelah kemerdekaan dicapai dan dengan meluasnya proses urbanisasi, komunikasi massa serta pendidikan umum, maka bertambah kuatlah kecendrungan untuk berpartisipasi dalam proses politik melalui partai

2.4Objek Penelitian
Objek penelitian yang diamati pada penelitian ini adalah Media Iklan Banner Calon Legislatif pada Pemilu Calon Legislatif pada bulan April 2009.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

2.5 Desain Penelitian
2.5.1 Metode Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat, Rakhmat (2005:22). Pendekatan kualitatif dilaksanakan dengan cara observasi (pengamatan dilapangan), wawancara, dan berdasarkan dokumentasi yang ada di lapangan.

2.5.2Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data dan informasi maka metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data yang dilakukan sebagai berikut :
a.Pengamatan (observasi)
Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti dilapangan.
b.Wawancara (Interview)
Dalam menyusun laporan ini penulis berusaha untuk mengumpulkan data melalui cara wawancara dengan narasumber langsung, dan juga dilakukan dengan cara tanya jawab. Dan dengan data yang menunjang untuk menyelesaikan laporan ini.
c. Dokumentasi
Penulis memperoleh data-data yang relevan dari lapangan (seperti dokumentasi Media Banner yang ada di lapangan dan dokumentasi dari surat kabar) sebagai data penunjang berkaitan dengan penulisan laporan.

d. Tinjauan Studi Kepustakaan
Penulis mempelajari bahan-bahan tertulis, melalui buku-buku, jurnal-jurnal yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan pedoman atau ilmu pengetahuan dasar dan teori-teori dasar yang berhubungan dengan pokok permasalahan.

2.5.3Analisa Data
Hasil penelitian ini akan disimpulkan secara kualitatif dengan menjabarkan hasil analisa yang didapat dari pantauan serta pengamatan di lapangan, tentunya juga di bantu dengan teori-teori yang didapatkan dari literatur atau bahan-bahan tulisan studi kepustakaan sebagai data penunjang.

2.5.4Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 (dua), yaitu sebagai berikut:
a. Data Primer : data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian melalui proses wawancara dengan pihak terkait.
b. Data Sekunder : kajian pustaka yang digunakan sebagai acuan teori dalam penelitian yang dijadikan sebagai data penunjang, dengan mempelajari bahan-bahan tertulis seperti buku-buku literatur, karya ilmiah, internet, atau data-data tertulis yang sifatnya dapat mendukung proses penelitian.

2.5.5Jadwal Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juli 2009.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian
Semakin banyaknya partai politik yang didirikan di Indonesia dengan visi dan misi yang berbeda beda dengan tujuan mengabdi kepada Negara dan masyarakat. Maka suatu partai politik biasanya mengikuti pemilihan umum yang ada di Indonesia untuk menjadikan hak dalam pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden, calon dari partai politik tersebut biasanya memilih beberapa wakil untuk mewakili pemilihan calon legislatif ataupun calon presiden. Partai politik juga dapat mengurus pemenangan dalam pemilihan tersebut dalam kampanye yang diadakan oleh partai politik tersebut.
Salah satu partai politik yang ada di Indonesia ini adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). PDI Perjuangan merupakan partai politik yang sebenarnya adalah partai yang secara langsung memiliki tali kesejarahan dengan partai politik masa orde lama. PDI Perjuangan sebenarnya kelanjutan dari Partai Demokrasi Indonesia yang berdiri pada tanggal 10 Januari 1973.
Partai Demokrasi Indonesia itu lahir dari hasil fusi 5 (lima) partai politik. Kelima partai politik tersebut yaitu :
1. Partai Nasional Indonesia (PNI)
2. Partai Kristen Indonesia (Parkindo)
3. Partai Katolik
4.Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI)
5. Murba
Kongres II PDI Perjuangan akhirnya berakhir pada tanggal 31 Maret 2005 setelah Megawati dikukuhkan sebagai ketua umum terpilih karena seluruh peserta dalam pemandangan umumnya mengusulkan Megawati menjadi ketua umum DPP PDI Perjuangan periode 2005-2010. Pada tanggal 25 April 2005, kepengurusan DPP PDI Perjuangan hasil kongres II PDI Perjuangan dilaporkan ke Departenmen Kehakiman dan HAM dan pada tanggal 30 Mei 2005 Menteri Hukum dan HAM menerbitkan surat keputusan nomor : M-01.UM.06.08 Tahun 2005 yang menerima perubahan kepengurusan dan AD-ART hasil Kongres tersebut.

3.2 Analisis Data Empiris
Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui peran media iklan banner terhadap jumlah suara calon legislatif. Dalam peranannya media iklan banner sangat berpengaruh pada pemilihan calon legislatif, ini berguna untuk menjual calon tersebut kepada masyarakat agar masyarakat lebih mengenal dan lebih mengetahui sisi lain dari calon legislatif tersebut.
Didalam iklan banner tersebut calon legislatif tersebut dapat memberikan simbol, logo, slogan dan motto agar masyarakat dapat terpengaruh dari calon tersebut.
Dalam analisis data empiris ini, penulis menjabarkan data yang diambil dengan teknik pengumpulan data melalui media wawancara dan dokumentasi. Sumber data yang penulis peroleh melalui sumber data primer yaitu wawancara langsung kepada nara sumber yakni calon legislatif dari PDI-Perjuangan untuk kota Palembang, dan sumber data sekunder berupa gambar media iklan banner yang digunakan sebagai media untuk mempromosikan diri sewaktu kampanye berlangsung.
Maka didapatlah Banner adalah media yang disampaikan kepada ruang publik yang berfungsi sebagai mempromosikan suatu produk dan jasa dari perusahaan yang membuat iklan tersebut dengan mengharapkan adanya dampak tertentu. Banner merupakan media iklan yang menggunakan bahan kain vinyl yang dicetak menggunakan printing digital. Banner biasanya memiliki ukuran besar.
Para pemasang iklan yang menggunakan media banner biasanya para pemasang iklan yang mempromosikan produk atau jasa dengan waktu lama, karena banner merupakan bahan yang cukup tahan lama dalam keadaan outdoor dalam segala cuaca, karena banner dapat meresap cat printing. Banner memiliki banyak variasi, antara lain X-banner dan Roll banner Dan dalam ukuran lebih besar seperti baliho
Pemilu, adalah sarana pelaksanaankan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Dalam negara kesatuan republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945.
Suatu partai yang diusung dari caleg tersebut haruslah jelas, partai dan caleg harus sama-sama memiliki visi dan misi yang sama. Salah satu pertai harus memiliki lambang yang mempunyai arti untuk mengayomi rakyat dan masyarakat.
Untuk promosi dalam kampanye biasanya para caleg menggunakan media banner sebagai media iklan pengenalan diri kepada masyarakat luas, tentunya banner tersebut di pasang di tempat yang strategis dan banyak di lewati oleh masyarakat.
Kerusakan banner biasanya terjadi karena adanya gangguan alam seperti hujan, angin dan berbagai faktor alam lainya. Sedangkan faktor lain merupkan faktor yang disengaja ataupun yang tidak disengaja seperti kerusakan yang dilakukan oleh manusia (vandalisme) atau kerusakan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Untuk banner yang dipasang haruslah jelas. Memiliki motto, slogan, lambang, dan foto dari caleg tersebut. Karena sangat berpengaruh pada pemilihan caleg dalam pemilu dan berpengaruh juga dalam perolehan jumlah suara. Dan untuk lama pemasangan banner biasanya ditentukan oleh lamanya kampanye berlangsung. Biasanya pemasangan atribut banner dipasang di daerah-daerah yang mengerti akan sosok dari caleg tersebut.

4.Simpulan
Sesuai dengan tujuan penelitian penulis yaitu ingin mengetahui bagaimana “Peranan media iklan banner terhadap perolehan jumlah suara calon legislatif dalam pemilu legislatif 2009 di Palembang”, setelah melakukan analisis deskripitif maka diperoleh kesimpulan peranan media iklan banner sangat berpengaruh pada perolehan suara calon legislatif, ini berguna untuk mempromosikan calon tersebut kepada masyarakat agar masyarakat lebih mengenal dan lebih mengetahui sosok dan sisi lain dari calon legislatif tersebut.
Di dalam iklan banner calon legislatif dapat memuat simbol, logo, slogan dan motto agar masyarakat dapat mengetahui lebih detil visi dan misinya, mengenal lebih dekat dan terpengaruh memilih calon tersebut.
DAFTAR RUJUKAN

Buku :

Budiarjo, Miriam 2007. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Canggara, Hafied, H. 2008. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Effendy, U, Onong. 2005. Ilmu Komunikasi Teori & Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jefkins, Frank. 1996. Periklanan – Edisi Ketiga.
Jakarta: Erlangga.

Rakhmat, Jalaluddin. 2005. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Riswandi. 2009. Komunikasi Politik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rustan, Surianto. 2008. Layout Dasar dan Penerapannya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Soeherman, Bonnie. 2007. Teknik Mewarnai Kartun Dengan Photoshop. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Universitas Bina Darma. 2004. Petunjuk Teknis Penyusunan Karya Ilmiah. Palembang: Universitas Bina Darma.

Widyatama, Rendra. 2007. Pengantar Periklanan. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.