SISTEM INFORMASI PREDIKSI PERSEDIAN ATK PADA TOKO INDONESIA PRESS MENGGUNAKAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE
Abstrak:
Penjualan merupakan unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan. Dalam menjalankan aktvitas toko penjualan banyak terdapat peluang baik dimasa sekarang maupun di masa yang akan datang. Akan tetapi peluang yang datang pada suatu toko penjualan tidak selamanya menghasilkan peluang yang baik atau menghasilkan keuntungan yang baik. Untuk menghindari dan meminimalisasi kerugian penjualan dimasa ketidakpastian di waktu yang akan datang, maka perusahaan melakukan suatu kegiatan peramalan. Peramalan sangat diperlukan dalam suatu toko penjualan, agar toko tersebut dapat memperhitungkan berapa tingkat angka penjualan dapat terjual dengan target yang di inginkan. Peramalan adalah suatu usaha untuk meramalkan keadaan dimasa yang akan datang dengan melihat data-data pada masa lalu. Peramalan adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa yang terjadi pada waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu rencana
diantaranya didasarkan pada suatu proyeksi atau Peramalan. Peramalan adalah suatu untuk memperkirakan keadaan dimasa yang akan datang melalui pengujian keadaan dimasa lalu. Dalam kehidupan sosial segala sesuatu itu serba tidak pasti, sukar diperkirakan secara tepat. Dalam hal ini perlu diadakan peramalan. Peramalan yang dibuat selalu diupayakan agar dapat meminimumkan pengaruh ketidak pastian ini terhadap sebuah permasalahan yang ada
.
kata kunc i: penjualan, peramalan,persediaan
.
1. PENDAHULUAN
Perkembangan dalam bidang usaha penjualan harus selalu diperhatikan, hal tersebut disebabkan karena didukung oleh kegiatan yang dilakukan toko itu. Tujuan utama toko adalah memperoleh keuntungan. Salah satu kegiatannya adalah dengan melaksanakan penjualan yang optimal. Naik turunnya penjualan yang dicapai dapat dipergunakan sebagai alat ukur berkembangnya suatu toko. Naik turunnya penjualan yang dicapai dapat dipergunakan sebagai alat pengukur (success indicator) maju mundurnya perusahaan. Penjualan merupakan unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan. Dalam menjalankan aktvitas toko banyak terdapat peluang baik dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang. Akan tetapi peluang yang datang pada suatu toko tidak selamanya menghasilkan peluang yang baik atau menghasilkan keuntungan yang baik. Untuk menghindari dan meminimalisasi kerugian penjualan dimasa ketidakpastian diwaktu yang akan datang, maka perusahaan melakukan suatu kegiatan peramalan. Peramalan sangat diperlukan dalam suatu toko, agar toko tersebut dapat memperhitungkan berapa tingkat angka penjualan dapat terjual dengan target yang diinginkan. Peramalan adalah suatu usaha untuk meramalkan keadaan dimasa yang akan datang dengan melihat data-data pada masa lalu. Dalam melaksanakan kegiatannya sehari-hari, Toko ATK Indonesia Press Palembang sudah menggunakan komputer tetapi hanya terbatas sebagai alat bantu saja dengan aplikasi yang digunakan adalah paket aplikasi perkantoran. Dengan sistem tersebut, data penjualan, data stok serta data pembelian masih dikerjakan menggunakan komputer kemudian dicetak hardcopynya melalui media printer. Dengan menggunakan cara ini, timbul masalah, antara lain: lambat dalam pencarian data karena pegawai harus mencari data secara manual pada dokumen kertas hasil print-out dari pengetikan, terlebih lagi jika file hasil pengetikan sudah terhapus atau teredit dengan data terbaru. Lambatnya dalam pembuatan laporan ketika pimpinan membutuhkannya dalam waktu yang cepat, terlebih lagi jika laporan yang diminta memiliki kelompok kriteria tertentu, misalnya laporan penjualan per periode tertentu, laporan pembelian per periode tertentu, atau laporan persediaan per kode tertentu karena pegawai harus merekap satu per satu secara manual kemudian mengetiknya dengan bantuan komputer. Kemungkinan terjadinya kerangkapan (redundancy) data yaitu kondisi dimana terjadi pencatatan berulang terhadap satu data yang sama yang disebabkan tidak adanya validasi keunikan pendataan. Misalnya sebuah data sudah dicatat kemudian petugas tersebut lupa dan mencatatnya kembali sehingga terjadi dua kali pencatatan terhadap satu data yang sama. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, penulis merasa perlu merencanakan adanya pembuatan sistem yang berbasis komputer untuk menangani masalah persediaan ATK di toko Indonesia Press Palembang sehingga penulis memberikan judul skripsi ini “Sistem Informasi Prediksi Persediaan Alat Tulis Kantor pada toko Indonesia Press palembang menggunakan metode Single Moving Average”.
1.1.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk membangun sebuah program sistem informasi persediaan pada toko ATK Indonesia Press palembang.
1.2.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :Bagi pembeli dapat mengetahui ATK yang layak untuk dibeli karena telah erprediksi semua ATK yang telah digunakan.
Bagi pimpinan:
Sistem Informasi Prediksi persediaan ATK Pada Indonesia Press Menggunakan Metode Single Moving Aerage (Rendi Antickha)
a. Memudahkan pemilik agar dapat mengingat kembali stok ATK yang tersisa dan yang masih bisa digunakan.
b. Pengolahan data bisa menjadi lebih cepat dan tepat karena telah terintegrasi dengan (DBMS/ Data Base anagement System).
2.
METODOLOGI PENELITIAN
2.1.Tempat dan Waktu Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Toko ATK Indonesia Press Palembang yang berlokasi di Jl. Temon No.259 Palembang.
2.2.Tahapan Pengembangan Sistem
Metodologi yang disebut waterfall atau air terjun yang membagi daur hidup pengambangan sistem. Untuk membuat suatu sistem dibutuhkan beberapa tahapan agar didapat suatu sistem yang benar-benar bermanfaat sesuai kebutuhan, menurut (Rosa, Shalahudin, 2011) tahapan dalam pengembangan sistem adalah sebagai berikut :
1. Analisa
Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini bisa alakukan sebuah penelitian, wawancara atau study literatur. Seorang sistem analis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirment atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan
sistem. Dokumen ini lah yang akan menjadi acuan sistem analis untuk menterjemahkan ke dalam bahasa pemprogram.
2. Design
Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen
yang disebut software requirment. Dokumen inilah yang akan digunakan proggrammer untukmelakukan aktivitas pembuatan sistemnya.
3. Coding dan Testing
Coding merupan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan meterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan ini lah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.
4. Penerapan
Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah melakukan analisa, design dan
pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user.
5. Pemeliharaan
Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.
2.3.Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan ransaksi yang mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Jogiyanto, 2001:11). mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.
2.4.Persediaan
Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses priduksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam atu proses produksi, jadi persediaan merupakan bahan-bahan, bagian yang disediakan, dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan untuk proses produksi, serta barang-barang jadi atau produksi yang disediakan untuk meme
nuhi permintaan dari konsumen atau pelanggan setiap waktu. Rangkuti (2004:1).
2.5.Microsoft SQL Server 2000
Menurut Kadir (2002:11) SQL adalah kependekan dari Structured Query Language, dalam bahasa Inggris SQL biasa dibaca sebagai SEQUEL dan bukan ES-KYUEL, bahasa ini merupakan standar yang digunakan untuk mengakses basis data relational. Standard SQL mula-mula didefinisikan oleh ISO (International Standard Organization) dan ANSI (the American National Standard Institute) yang dikenal dengan SQL86. Sistem Informasi Prediksi persediaan ATK Pada Indonesia PressMenggunakan Metode Single Moving Aerage(Rendi Antickha)
2.6.Visual Bsic 6.0
Visual Basic 6.0 (VB6) merupakan suatu development tools untuk membangun aplikasi dalam lingkungan windows. Dalam pengembangan aplikasi, visual basic menggunakan pendekatan visual untuk merancang user interface dalam bentuk form, sedangkan untuk kodingnya menggunakan dialek bahasa basic yang cenderung mudah di pelajari. Visual basic telah menjadi tools yang terkenal bagi para pemula maupun developer(Wahana, 2004).
2.7.Metode Single Moving Average
Moving Average merupakan indikator yang paling sering digunakan dan paling standar. Jika di Indonesiakan artinya kira-kira adalah rata-rata bergerak. Moving average sendiri memiliki aplikasi yang sangat luas meskipun
sederhana. Dikatakan sederhana karena pada dasarnya metode ini hanyalah pengembangan dari metode rata-rata yang kita kenal disekolah ( nah, ada gunanya juga bukan kita bersekolah). Rata-rata bergerak tunggal (Moving average) untuk periode t adalah nilai rata-rata untuk n jumlah data terbaru. Dengan munculnya data baru, maka nilai rata-rata yang baru dapat dihitung dengan menghilangkan data yang terlama dan menambahkan data yang terbaru. Model ini sangat cocok digunakan pada data yang stasioner atau data yang konstant terhadap variansi, tetapi tidak dapat bekerja dengan data yang mengandung unsur trend atau musiman. Rata-rata bergerak pada orde 1 akan menggunakan data terakhir (Ft), dan menggunakannya untuk memprediksi data pada periode selanjutnya. Metode ini sering digunakan pada data kuartalan atau bulanan untuk membantu mengamati komponen-komponen suatu runtun waktu. Semakin besar orde rata-rata bergerak, semakin besar pula pengaruh pemulusan (smoothing).Dibanding dengan rata-rata sederhana (dari satu data masa lalu) rata-rata bergerak berorde T mempunyai karakteristik sebagai berikut.
a.Hanya menyangkut T periode tarakhir dari data yang diketahui.
b.Jumlah titik data dalam setiap rata-rata tidak berubah dengan berjalannya waktu.
Implementasi metode ini dalam program terletak di tabel peramalan dimana tabel ini akan menampung data-data transaksi per bulan per tahun dari masing-masing obat, dari tabel inilah nantinya akan didapat peramalan jumlah permintaan untuk masing-masing atk untuk bulan berikutnya.Rumus Single Moving Average dapat dijelaskan sebagai berikut:
Mt= Y t+1= dimana: Mt= moving average pada periode t.
Yt+1= nilai ramalan untuk periode berikutnya.
n = jumlah data dalam moving average Rata-rata bergerak untuk periode
t adalah nilai rata-rata untuk n jumlah data terbaru. Contoh kasus, teknik peramalan dengan metode rata-rata bergerak pada toko sepatu, (y1+ yt-1+ yt-2+ … + yt-n+1) ———————————–(1) -20 peramalan dengan rata-rata bergerak untuk kwartal pertama tahun 1992 adalah: Y2-+ Y20-1+ Y20-2+ Y20-4+1M20= Y20+1
= —————————————–4Y20+ Y19+ Y18+ Y17Y21
= ———————————–4550 + 400 + 350 + 600 1990Y21
= ———————————
= ——-
= 4754 4 sumber: Arsyad(2001:76)
2.8.DataFlowDiagram(DFD)
Data Flow Diagram adalah diagram arus pemroses data yang merupakan gambaran secara menyeluruh mengenai urutan pengolahan data hingga menghasilkan informasi yang diinginkan (Rosa, Shalahudin, 2011). di dalam atk nya yang berjudul Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorentasi Objek edisi revisi, menyatakan bahwa DFD adalah gambaran grafis yang memperlihatkan aliran data dari sumbernya dalam objek kemudian melewati suatu proses yang mentransformasinya ke tujuan yang lain, yang ada pada objek lain.
1.Rancangan Data Flow Diagram(DFD)
Rancangan Data Flow Diagram (DFD)Sistem Informasi Penjualan Barang pada toko ATK Indonesia Press Palembang adalah sebagai berikut :
1.Diagram Konteks
Gambar
1. Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input kesistem atau output dari sistem.Diagram konteks diatas terdiri dari 3 entitas yaitu pelanggan, admin dan pimpinan. Masing-masing entitas mempunyai aktifitas atau proses yang dilakukannya. Entitas pelanggan dan admin mempunyai aktifitas dari dan ke sistem,sedangkan entitas pimpinan hanya mempunyai aktifitas dari sistem. Detail dari masing-masing entitas dapat dilihat pada diagram level 0 seperti gambar dibawah ini:
2. Diagram Level 0
Gambar 2.
Diagram Level 0
Sistem Informasi Prediksi persediaan ATK Pada Indonesia Press Menggunakan Metode Single Moving Aerage (Rendi Antickha)
Diagram ini merupakan penjelasan dari diagram konteks sebelumnya, dalam diagram ini entitas-entitas yang ada seperti gudang, pelanggan, bagian penjualan dan pimpinan sudah dijelaskan lebih lanjut. Entitas pelanggan menerima dari sistem berupa faktur penjualan sedangkan pemberian ke sistem berupa data pelanggan, entitas gudang memberikan data barang ke sistem, entitas bagian penjualan memberikan data penjualan ke sistem dan dari sistem menerima daftar barang dan daftar pelanggan, terakhir entitas pimpinan menerima laporan yang terdiri dari laporan barang, laporan pelanggan, laporan penjualan per periode dan laporan faktur penjualan.
3. Diagram Level 1
Gambar 3.
Diagram Level 1
4. Diagram Level 1 Proses 1.0
Gambar 4.
Diagram Level 2 Proses 1.0
Diagram ini merupakan penjelasan dari diagram konteks sebelumnya, dalam diagram ini entitas-entitas yang ada seperti suplier, pembelian.Sulier input data suplier,suplier input data masuk,data pembelian.
5. Diagram Level 2 Proses 1.0
Gambar 5.
Diagram Level 2 Proses 2.0
Diagram ini merupakan penjelasan dari diagram konteks sebelumnya, dalam diagram ini entitas-entitas yang ada seperti pelanggan, penjual. pelanggan input data pelanggan,pelanggan input data barang keluar,data penjualan.
6. Diagram Level
2Proses 4.0
Gambar 6.
Diagram Level 2 Proses 4.0
Diagram ini merupakan penjelasan dari diagram konteks sebelumnya, dalam diagram ini entitas-entitas yang ada seperti pelanggan, penjual, pelanggan, suplier.pelanggan input data laporan pelanggan,pembelian input data laporan pembelian,penjualan input data laporan penjualan,suplier input data laporan suplier kepada pempinan,pimpinan laporan persedian.
2.9.EntityRelationshipDiagram (ERD)
Menurut (Rosa, Shalahudin, 2011), ERD adalah gambaran sistematis antara simbol-simbol himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mewakili semua faktor. ERDadalah diagram yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata yang kita tinjau. ERD juga bisa diartikan sebagai notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan.
1.Rancangan Entity Relatioship Diagaram (ERD)Entity Relationship Diagram(ERD)
Sistem Informasi Penjualan barang pada toko ATK Indonesia Press Palembang adalah
Gambar 1.Entity Relationship Diagram
Diagram ini merupakan penjelasan dari diagram konteks sebelumnya, dalam diagram ini entitas-entitas yang ada seperti pelanggan, penjualan, stok, pembelian, suplier .pelanggan membeli penjualan,penjualan mengurangi stok,suplier memasok pembelian, pembelian menambah setok.
3.HasilBerdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada Toko Indonesia Press Palembang, pada bab ini kan membahas hasil yang telah didapat setelah melalui beberapa tahapan dalam pembuatan sistem. Sistem yang dihasilkan merupakan suatu system informasi yang telah jadi, sesuai dengan hasil rancangan Sistem Informasi Prediksi persediaan ATK Pada Indonesia Press Menggunakan Metode Single Moving Aerage(Rendi Antickha) dengan tahapan-tahapan pembuatan sistem dan tahapan pembuatan perangkat lunak pada.Sistem Informasi tersebut dapat diaplikasikan kedalam sistem yang ada pada Toko Indonesia Press Palembang khususnya dalam mengolah data penjualan. Sistem informasi tersebut terdiri dari beberapa file pendukung yang terakumulasi dalam suatu project program, adapun file-file pendukung program tersebut adalah sebagai berikut :
1.File Barang
2.File Suplier
3.File Pelanggan
4.File Pembelian
5.File Penjualan
1.Form Menu Utama Form menu utama berisikan menu-menu yang dapat dipilih oleh petugas adnimistrasi. Form menu utama terdapat master, transaksi, laporan, perhitungan rumus dan selesai untuk menutup menu utama. Gambar 1.Menu Utama
2.Form Master Data Suplier Submenu master data suplier merupakan menu untuk menginput data dan pengolah data suplier. Input data yang berisi kode suplier untuk input kode suplier, nama suplier input nama suplier, alamat input alamat suplier, telepon input No telepon. Pada form suplier berisi tombol tambah untuk menambah data suplier, edit untuk merubah data suplier, simpan untuk menyimpan data suplier dan selesai untuk menutup form suplier.
Gambar 2.Menu Data Suplier
3.Form Data Pelanggan Sumenu master data pelanggan merupakan menu untuk menginput data pelanggan dan pengolah data pelanggan. Input data yang berisi kode pelanggan untuk input kode pelanggan, nama pelanggan input nama pelanggan, alamat input alamat pelanggan, telepon input No telepon. Pada form pelanggan berisi tombol tambah untuk menambah data pelanggan, edit untuk merubah data pelanggan, simpan untuk menyimpan data pelanggan dan selesai untuk menutup form pelanggan .
Gambar 3.Menu Data Pelanggan
4 Form Data Barang Submenu master data barang merupakan menu untuk menginput data dan pengolah data barang. Imput data yang berisi kode barang untuk input kode barang, nama barang input nama barang, satuan input satuan barang, harga beli input harga beli barang, harga jual input harga jual, jumlah persediaan input jumlah persediaan. Pada form barang berisi tombol tambah untuk menambah data barang, edit untuk merubah data barang, simpan untuk menyimpan data barang dan selesai untuk menutup form barang.
Gambar 4.Menu Data Baran
5.Form Data Pembelian BarangSubmenu transaksi data pemebelian barang merupakan menu untuk menginput data dan pengolah data pemebelian barang. Input data yang berisi nomor faktur untuk nomor faktur, nama suplier input nama suplier, kode barang input kode barang, tanggal input tanggal beli, jumlah persediaan input jumlah pembelian. Pada form barang berisi tombol tambah untuk menambah data pembelian, simpan untuk menyimpan data pembeliandan selesai untuk menutup form pembelian.
Gambar 5. Menu Data Pembelian Barang
6.Form Data Penjualan Barang
Sub menu transaksi data penjualan barang merupakan menu untuk menginput data dan pengolah data penjualan barang. Input data yang berisi nomor faktur untuk nomor faktur, kode pelanggan input kode pelanggan, kode barang input kode barang, tanggal input tanggal penjualan, jumlah input jumlah penjualan. Pada form barang berisi tombol tambah untuk menambah data penjualan, simpan untuk menyimpan data penjualan dan selesai untuk menutup form penjualan.
Gambar 6.Menu Data Penjualan Barang
7.Laporan suplier
Sub menulaporan suplierberfungsi untuk melihat kesup suplier, nama suplier, alamat suplier, No telepon suplier.Sistem Informasi Prediksi persediaan ATKPada Indonesia Press Menggunakan Metode Single Moving Aerage(Rendi Antickha)
Gambar 7.Laporan Suplier
8.Laporan Pelanggan
Sub menu laporan Pelanggan berfungsi untuk melihat kdplg Pelanggan, nama Pelanggan, alamat Pelanggan, No telepon Pelanggan.
Gambar 8.Laporan Pelanggan
9.Laporan Persediaan Barang Sub menu laporan barang berfungsi untuk melihat kdbrg barang, nama barang, satuan, harga beli, harga jual, stok barang.
Gambar 9.Laporan barang
10.Laporan PembelianSub menulaporan pembelian berfungsi untuk melihat kdfaktur barang, nama barang,
tanggal beli barang, harga barang, jumlah barang.
Gambar 10.Laporan Pembelian Barang
11.Laporan Penjualan Sub menu laporan pembelian berfungsi untuk melihat kdfaktur barang, nama barang, tanggal beli barang, harga barang, jumlah barang.
Gambar 11.Laporan Penjualan Barang
12.Form Perhitungan Perpriode
Submenu file perhitungan pepriode merupakan menu untuk menginput periode awal hingga ke priode akhir. ada form terdapat tombol proses untuk proses prediksi perpriode brikutnya.
Gamabar 12.Form Perhitungan Perpriode
13.Laporan Prediksi Penjualan Perpriode Pada laporan prediksi penjualan ini berfungsi untuk mengetahui jumlah penjualan dan memprediksi bulan berikutnya. Total kolom jumlah dibagi berapa banyak data yang ditampilkan sesuai periode awal dan periode akhir.
Gambar 13.Laporan Prediksi Penjualan
14.Form Perhitungan Perbarang
Submenu file perhitungan perbarang merupakan menu untuk menginput kode barang, nama barang. Pada form terdapat tombol proses untuk proses prediksi perbarang perpriode berikutnya.
Gamabar 14.
Form Perhitungan PerbarangSistem Informasi Prediksi persediaan ATK Pada Indonesia Press Menggunakan metode Single Moving Aerage(Rendi Antickha)
15.Laporan Prediksi Penjualan Perbarang
Pada laporan prediksi penjualan perbarang ini berfungsi untuk mengetahui jumlah penjualan perbarang dan memprediksi bulan berikutnya. Total kolom jumlah dibagi berapa banyak data yang ditampilkan sesuai periode awal dan periode akhir.
Gambar 15.Laporan Prediksi Penjualan Perbarang
16.Form Perhitungan Perpriode Perbarang Submenu file perhitungan perpriode perbarang merupakan menu untuk menginput kode barang, nama barang. Pada form terdapat tombol proses untuk proses prediksi perbarang
perpriode brikutnya.
Gambar 16. Form Perhitungan Perpriode Perbarang
17.Laporan Prediksi Penjualan Perpriode Perbarang
Pada laporan prediksi penjualan perbarang perpriode ini berfungsi untuk mengetahui jumlah penjualan perbarang priode dan memprediksi bulan berikutnya. Total kolom jumlah dibagi berapa banyak data yang ditampilkan sesuai periode awal dan periode akhir.
Gambar 17.Laporan Prediksi Penjualan Perpriode Perbarang
4.SIMPULAN
Setelah melakukan pengamatan dan merumuskan pemecahan masalah, maka dapat diambil beberapa Kesimpulan yang menyangkut pelaksanaan dan pemanfaatan komputer khususnya dalam pengolahan data prediksi persediaan yang merupakan hasil penelitian yaitu :
2. Sistemyang dihasilkan adalah sistem informasi prediksi persediaan barang pada toko. Indonesia Press Palembang secara komputerisasi melalui suatu program khusus yang dirancang menggunakan aplikasi pemrograman berbasis desktop yaitu visual basic 6.0 dan menggun akan database sqlserver2000 yang diharapkan dapat mempermudah dalam pengolahan data barang.
3. Dengan adanya sistem informasi yang dibangun ini dapat mempercepat pembuatan laporan yang berhubungan dengan prediksi persediaan.
4. Dalam proses pengolahan data dapat dilakukan dengan cepat karena data yang telah diolah telah tersimpan pada database.
DAFTAR RUJUKAN
Freddy Rangkuti, 2004,“Manajemen Persediaan”,Andi,Yogyakarta.
Jogiyanto, 2005, ”Analisis &Desain”, Andi,Yogyakarta.
Lincolin Arsyat,2001 “Peramalan Bisnis”,BPFE,Yogyakarta.
Rosa A.S, M. Shalahudin, 2011, ”Rekayasa Perangkat Lunak”, Modula, Bandung.
Wahana, 2004,”Pemprograman Visual Basic 6.0”, Andi,Yogyakarta.