SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGANGKATAN
PEGAWAI TETAP PADA
RSB. ANANDA PALEMBANG
DENGAN METODE FUZZY
MADM
Dede Supran, Linda Atika, Suyanto
Mahasiswa Universitas Bina
Darma, Dosen Universitas
Bina Darma
Jalan Jenderal Ahmad
Yani No.12, Palembang
Pos-el :
ahkmadipandy@gmail.com,
linda_atika@mail.binadarma.ac.id, suyanto@mail.binadarma.ac.id
Abstract
:
Each institution continually
strive to equip graduates to not only have the intelligence theory alone but able
to apply the knowledge that has been gained into the real world. And to realize
that, Universitas Bina Darma Palembang make PKL as a subject that wajb
mahasiswany be traveled by all. To appreciate the activities of street vendors,
the university Bina Darma Palembang assessing the results of the street
vendors. Calculations are still done manually because there is no specific
system and method of calculation of the good is not impossible to make a wrong
calculation of the value of the group. For a system that was built specifically
for the street vendors melakuakn perhtungan value majoring in information
systems at Bina Darma Unibersitas Palembang by using the method of Fuzzy
Multy-Arttibut Decision Making (FMADM). By providing botot on any criteria and do
perengkingan penialian the results of calculations can then select the best
alternative from a number of alternatives.
Keywords: Assessment PKL
Group, FMADM, criteria, alternatives
Abstrak :
Setiap lembaga
pendidikan terus berupaya untuk membekali lulusannya untuk tidak hanya memiliki
kecerdasan teori semata namun mampu menerapkan ilmu yang telah didapatnya ke
dunia nyata. Dan untuk mewujudkan itu, Universitas Bina Darma Palembang
menjadikan PKL sebagai mata kuliah yang wajb di tempuh oleh seluruh mahasiswany
. Untuk mengapresiasi kegiatan PKL ini, universitas Bina Darma Palembang
melakukan penilaian terhadap hasil kelompok PKL. Perhitungan yang masih
dilakukan secara manual karena belum adanya sistem khusus dan metode
perhitungan yang baik bukan tidak mungkin membuat perhitungan nilai kelompok
menjadi salah. Untuk itu dibangun sebuah sistem khusus untuk melakuakn
perhtungan nilai kelompok PKL pada jurusan sistem informasi di Unibersitas Bina
Darma Palembang dengan mengunakan metode Fuzzy Multy-Arttibut Decision Making
(FMADM). Dengan memberikan botot pada setiap kriteria penialian dan melakukan
perengkingan atas hasil perhitungan maka dapat di pilih alternatif terbaik dari
sejumlah alternatif yang ada.
Kata Kunci:
Penilaian Kelompok PKL, FMADM, kriteria, alternatif
1.
PENDAHULUAN
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dapat
membuat orang tertarik untuk menciptakan hal baru, salah satunya dengan
mengembangkan ilmi pengetahuan itu sendiri, terutama dibidang teknologi
informasi, Hal ini disebabkan karena cepatnya hubungan komunikasi antara satu
tempat ketempat yang lain, contohnya komputer. Komputer merupakan sebuah mesin
yang banyak digunakan saat ini. Hampir semua bagian dalam perusahaan, instansi
pemerintah, perguruan tinggi dan bahkan rumah sakit telah mempergunakan
computer sebagai alat untuk memper mudah dan mempercepat pekerjaan, dengan
perkembangan komputer yang semakin pesat pada saat ini.
Pegawai kontrak yang akan diangkat, terlebih dahulu
melakukan magang kerja selama tiga bulan. Selama mereka menjalani pekerjaan di
RSB.Ananda, bagian kepegawaian melakukan rekap hasil penilaian dengan beberapa
criteria seperti kedisiplinan, sikap dan perilaku, kerapian, dan kemapuan dalam
melayani pasien. Dari hasil penilaian ini selanjutnya dibuatkan laporan
kepimpinan RSB.Ananda yang selanjutnya digunakan sebagai pendukung keputusan
dalam mengangkat calon pegawai kontrak menjadi pegawai tetap RSB. Ananda.
Penilaian kinerja pegawai pada RSB. Ananda Palembang
masih dilakukan secara manual dan belum ada system komputerisasi yang dibangun
secara khusus untuk mengolah data penilaian karyawan. Bagian kepegawaian RSB.
Ananda harus mencatat data pegawai kontrak dalam sebuah buku sebagai
dokumentasi. Dan setelah data penilaian didapat barulah bagian kepegawaian menghitung
dan membuatkan laporan untuk pimpinan RSB. Ananda.Ini membuat pembuatan laporan
tidak bias dilakukan secara cepat dan bukan tidak mungkin terjadi kesalahan.
Untuk itu diperlukan sebuah system khusus yang dapat digunakan untuk mengelola
dan menyimpan data penilaian kinerja pegawai pada RSB. Ananda.
Perhitungan penilaian di system ini akan dibangun dengan
menggunakan metode Fuzzy MADM. Metode Fuzzy MADM dipilih Karena metode ini
menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses
perengkingan yang akan menyeleksi alternative terbaik dari sejumlah
alternative. Dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah karyawan terbaik
berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.Menurut Kusrini (2009:15),
sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang
menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasi data. Sistem ini digunakan
untuk membantu mengambil keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan
tidak terstrktur, dimana tak seorang pun
tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.
Sebelumnya metode ini pernah di pakai oleh widodo dkk
dalam penelitiannya sistem pendukung keputusan untuk menentukan penerima
beasiswa bank BRI menggunakan FMADM pada tahun 2009. Dalam penelitianya, widodo
dkk, mengangkat permasalahan untuk menghitung nilai setiap krteria dari
masing-masing alternatif.
2.
METODOLOGI
PENELITIAN
2.1 Waktu Dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian ini dimulai pada bulan Februari 2013
sampai dengan bulan Juni 2013. Tempat
penelitian ini berlokasi di Tempat penelitian ini berlokasi di Rumah Sakit
Bersalin Ananda, Jl.Jend.A.Yani No.1191 Tangga Takat Palembang
2.2 Metode Pengumpulan Data
Adapun
teknik untuk pengumpulan data adalah sebagai berikut :
a.Wawancara
(Interview)
Merupakan
suatu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab atau dialog secara langsung dengan pihak-pihak yang
terkait dengan penelitian yang dilakukan. Dalam hal ini penulis melakukan tanya
jawab kepada pimpinan dan bagian kepegawaian Rumah Sakit Bersalin Ananda.
b.Pengamatan
(Observasi)
Yaitu
metode pengumpulan data dengan cara mengadakan tinjauan secara langsung ke
objek yang diteliti. Untuk mendapatkan data yang bersifat nyata dan meyakinkan
maka penulis melakukan pengamatan langsung pada Rumah Sakit Bersalin Ananda
c.
Studi Pustaka
untuk
mendapatkan data-data yang bersifat teoritis maka penulis melakukan pengumpulan
data dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku, makalah atau pun referensi
lain yang berhubungan dengan masalah yang dibahas..
2.3 Metode Pengembangan Sistem
Dalam pengembangan sistem ini metode pengembangan menggunakan metode
waterfall. Pressmen (2001) menjelaskan metode waterfall memliki 6 tahapan yaitu
:
1. System / Information
Engineering and Modeling
Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem
yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting,
mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain
seperti hardware, database, dsb. Tahap ini sering disebut dengan Project Definition.
2. Software Requirements
Analysis
Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software.
Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software
engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi
yang dibutuhkan, user interface. Dari 2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan
sistem dan software) harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan.
3. Design
Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi
ke dalam bentuk “blueprint” software sebelum coding dimulai. Desain harus dapat
mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya.
Seperti 2 aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan
sebagai konfigurasi dari software.
4. Coding
Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka
desain tadi harusdiubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh
mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini
merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya dikerjakan
oleh programmer.
5. Testing / Verification
Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan software.
Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari
error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah
didefinisikan sebelumnya.
6. Maintenance
Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah
pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu.
Ketika dijalankan mungkin saja masih ada errors kecil yang tidak ditemukan
sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software
tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal
perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat
lainnya.
2.4 Fuzzy Multi-Atribut
Decision Making (FMADM)
Menurut Rudolphi dalam Kusumadewi (2006: 72), pada
dasarnya proses metode MADM klasik untuk menyelesaikan FMADM dilakukan melalui
3 tahap, yaitu penyusunan komponen-komponen situasi, analisis, dan sintesis
informasi. Pada tahap penyusunan komponen, komponen situasi, akan dibentuk
tabel taksiran yang berisi identifikasi alternatif dan spesifikasi tujuan,
kriteria dan attribut. Salah satu cara untuk menspesifikasikan tujuan
situasi |O_i ,i=1,…,t| adalah dengan cara mendaftar
konsekuensi-konsekuensi yang mungkin dari alternatif yang telah teridentifikasi
|A_i, i=1,…,n|. Selain itu juga disusun atribut-atribut yang akan digunakan
|a_k, k=1,…,m| .
Fuzzy Multi-Atribut Decision Making (FMADM) dapat
disimpulkan adalah suatu metode untuk mencari alternatif dari sejumlah
alternatif dengan kriteria tertentu. Metode FMADM menentukan nilai bobot untuk
setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan yang akan
menyeleksi alternative yang sudah diberikan.
2.5 Algoritma FMADM
Menurut
Kusumadwi (2006), algoritma FMADM adalah sebagi berikut :
1.
Memberikan nilai setiap alternatif (A_i) pada setiap kriteria
(C_j) yang sudah ditentukan, dimana nilai tersebut di peroleh berdasarkan nilai
crisp; i=1,2,…m dan j=1,2,…n.
2.
Memberikan nilai bobot (W) yang juga didapatkan berdasarkan
nilai crisp.
3.
Melakukan normalisasi matriks dengan cara menghitung nilai
rating kinerja ternormalisasi (r_ji)
dari alternatif A_i pada atribut C_j berdasarkan persamaan yang disesuaikan
dengan jenis atribut menurut persamaan berikut :
4. Melakukan proses
perankingan dengan cara mengalikan matriks ternormalisasi (R) dengan nilai
bobot (W).
Rengking =
R x W
5.
Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif (V_i) dengan
cara menjumlahkan hasil kali antara matriks ternormalisasi (R) dengan nilai
bobot (W). Nilai V_i yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif A_i
lebih terpilih.
Preferensi=(+) +(+)+(+)
2.6 Use Case
Diagram
Gambar 2.1 Use Case
Diagram
Dari
diagram use case diatas ada3 aktor yang berhubungan langsung dengan sistemyaitu
admin, wakil direktur dan Pimpinan. Dimana aktor harus melakukan login terlebih
dahulu sebelum melakukan aktivitas disistem. Administrator sistem dapat
melakukan manipulasi data pegawai, mengelola password pengguna dan mencetak
laporan hasil penilaian sedangkan wakil direktur dapat melakukan input nilai,
input bobot kriteria. pimpinan hanya melihat hasil laporan dan menentukan
apakah calon pegawai layak atau tidak nya untuk di angkat menjadi pegawai
tetap.
2.7 Analisis Logika
Proses
Sebagai contoh digunakan 3 pegawai untuk menerapkan
logika FuzzyMADM untuk dilakukan
penilaian.
1.
Hasil Penilaian 3 pegawai
kontrak
Tabel 4.3 Tabel Nilai
Alternatif
|
C1
|
C2
|
C3
|
C4
|
C5
|
C6
|
C7
|
C8
|
C9
|
C10
|
SUSI
|
50
|
79
|
75
|
70
|
65
|
50
|
68
|
50
|
90
|
48
|
AFRIYANTI
|
75
|
45
|
80
|
57
|
50
|
70
|
70
|
90
|
72
|
48
|
DEWI
|
73
|
50
|
88
|
48
|
75
|
92
|
60
|
64
|
50
|
75
|
Keterangan :
1.
C1 =
Kualitas Hasil Kerja
2.
C2 =
Kuantitas Kerja
3.
C3 =
Disiplin Pegawai
4.
C4 =
Tanggung Jawab
5.
C5 =
Kerja Sama
6.
C6 =
Kepemimpinan
7.
C7 =
Prakarsa
8.
C8 = Keterampilan Kerja
Pelaksana
9.
C9 = Keramahan
10.
C10 = Kejujuran
2. Bobot
Kriteria
Pemberian nilai bobot kriteria(W) didasarkan pada
tingkat kepentingan penilaian yaitu :
-Sangat Rendah
- Rendah
- Cukup
- Tinggi
- Tinggi Sekali
Dan jika
dikonfersi ke bilangan fuzzy maka
akan menjadi seperti gambar berikut:
Gambar 4.3 bilangan fuzzy
untuk bobot kriteria
Dari gambar tersebut, bilangan-bilangan fuzzy
dapat dikonversikan ke bilangan crisp: SR = 0 ; R = 0,25 ; C = 0,5 ; T = 0,75 ; dan TS = 1;
Dan pengambil
keputusan memberikan nilai sebagai berikut :
Tabel 4.4 Bobot Kriteria
Kriteria
|
Bobot
|
Kualitas
kerja
|
1
|
Kuantitas
kerja
|
0.75
|
Disiplin
Pegawai
|
0.75
|
Tanggung
Jawab
|
1
|
Kerjasama
|
0.75
|
Kepemimpinan
|
1
|
Prakarsa
|
1
|
Keterampilan
kerja pelaksanaan
|
1
|
Keramahan
|
0.75
|
Kejujuran
|
0.75
|
3.
Pemberian Nilai Fuzzy
Dan dari data nilai di atas maka dihasilkan nilai konversi fuzzy sebagai berikut :
Tabel 4.5Tabel
Nilai Fuzzy
C1
|
C2
|
C3
|
C4
|
C5
|
C6
|
C7
|
C8
|
C9
|
C10
|
|
SUSI
|
0.5
|
1
|
0.75
|
0.75
|
0.75
|
0.5
|
0.75
|
0.5
|
1
|
0.5
|
AFRIYANTI
|
0.75
|
0.5
|
1
|
0.75
|
0.5
|
0.75
|
0.75
|
1
|
0.75
|
0.5
|
DEWI
|
0.75
|
0.5
|
1
|
0.5
|
0.75
|
1
|
0.75
|
0.75
|
0.5
|
0.75
|
3. Normalisasi
Matriks
Normaliasi
di dapat dari rumus berikut:
Karena setiap
nilai yang diberikan pada setiap alternatif disetiap kriteria merupakan nilai
kecocokan, maka semua kriteria yang ada di nilai sebagai atribut keuntungan.
Untuk kriteria C1,
nilai-nilanya adalah 0.5 : 0.75 : 0.75 , maka jika dimasukan kedalam rumus makan hasilnya
Untuk Susi :
Untuk Afriyanti :
Untuk Dewi : = 1
Dan seterusnya hingga didapatkan hasil seperti tabel
berikut :
Tabel 4.6 Tabel
Normalisasi Matriks
Alternatif
|
C1
|
C2
|
C3
|
C4
|
C5
|
C6
|
C7
|
C8
|
C9
|
C10
|
SUSI
|
0.67
|
0.5
|
0.75
|
1
|
1
|
0.5
|
1
|
0.5
|
1
|
0.67
|
AFRIYANTI
|
1
|
0.5
|
1
|
1
|
0.67
|
0.75
|
1
|
1
|
0.75
|
0.67
|
DEWI
|
1
|
0.5
|
1
|
1
|
0.67
|
1
|
1
|
0.75
|
0.5
|
1
|
4. Hasil Perengkingan
Didapat dari
perkalian matrik ternormalisasi (R) dengan bobot (W).
Untuk kriteria C1,
Susi : 0.67x 1= 0.67
Untuk criteria C1,
Afriyanti : 1 x 1 = 1
Untuk criteria C1,
Dewi : 1 x 1 = 1
Dan
seterusnya hingga diperoleh hasil seperti tabel berikut :
Tabel 4.7 Tabel Hasil
Perengkingan
Alternatif
|
C1
|
C2
|
C3
|
C4
|
C5
|
C6
|
C7
|
C8
|
C9
|
C10
|
Nilai
Freferenso
|
SUSI
|
0.67
|
0.37
|
0.56
|
1
|
0.75
|
0.5
|
1
|
0.5
|
0.75
|
0.5
|
6.6
|
AFRIYANTI
|
1
|
0.37
|
0.75
|
1
|
0.5
|
0.75
|
1
|
1
|
0.56
|
0.5
|
7.43
|
DEWI
|
1
|
0.37
|
0.75
|
1
|
0.5
|
1
|
1
|
0.75
|
0.37
|
0.75
|
7.49
|
Maka dari hasil perhitungan FuzzyDewi memiliki nilai tertinggi yaitu
7.49, selanjutnya Afriyanti yaitu 7.43 dan sebagai alternatif terkahir Susi
dengan nilai 6.6
2.8 Perancangan
2.8.1
Rancangan Form Login
Berikut
ini rancangan form login.form ini berfungsi sebagai verifikasi user ketika akan
mengunakan sistem.
Gambar 4.8 Rancangan Form Login
2.8.2
Rancangan Form Menu Utama Administrator
Berikut
merupakan rancangan form menu utama untuk adminsitrator
setelah berhasil login. Dihalaman ini administrator dapat melakukan
manipulasi data pegawai, , mengubahpassword dan mencetak laporan.
Gambar 4.9 Rancangan Form Menu Utama Admin
2.8.3
Rancangan Form Menu Utama
Wakil Direktur
Berikut
merupakan rancangan form menu utama untuk wakil direktursetelah berhasil login.
Di halaman ini wakil direktur dapat melakukan manipulasi bobot kriteria, menginputkan data penilaian, dan mengubah
password.
Gambar 4.10 Rancangan Form Menu Utama Wakil Direktur
2.8.4
Rancangan Form Menu Utama
Pimpinan
Berikut
merupakan rancangan form menu utama untuk pimpinansetelah berhasil login. Di
halaman ini pimpinan dapat melihat laporan dan mengubah
password.
Gambar 4.11 Rancangan Form Menu Utama pimpinan
2.8.5 Rancangan Form
Input
Data Pegawai
Form
ini digunakan untuk menginputkan data pegawai
yang akan dilakukan
penilaian.Berikut
rancangan form input data pegawai :
-
-
Gambar 4.12 Rancangan Form Input Data Pegawai
2.8.6 Rancangan
Form Input Bobot
Kriteria
Berikut adalah form
input untuk menginputkan nilai bobot
kriteria penilaian. Form ini dapat menyimpan, mengedit dan menghapus nilai
bobot setiap kriteria.
|
2.8.7 Rancangan Form Input Penilaian
Berikut
adalah form input untuk
menginputkan
penilaian pegawai. Form ini dapat
menyimpan, mengedit dan menghapus nilai setiap pegawai.
|
2.8.8
Rancangan Form Account
Berikut adalah rancangan form input
untuk mengelola data pengguna yang dapat login di sistem.
Gambar 4.15 Rancangan Form Account
2.8.9 Rancangan Output
Berikut adalah rancangan laporan hasil penilaian pegawai :
LaporanHasil
Penilaian
|
Gambar
4.16 Rancangan Output Hasil Penilaian
3.
HASIL
3.1 Form Login
Form ini akan tampil saat system dijalankan pertama kali. Ada 2 pilihan menu yang dapat di pilih yaitu home dan login. Menu home akan menampilkan visi misi dan menu login akan menampilkan form login. Pada form login user diharuskan memasukan user id dan password untuk dapat masuk kesistem. Berikut ini adalah tampilan menu home dan form login
:
Gambar
5.6 Form login
3.2 Menu Utama
Menu ini akan tampil setelah user berhasil login dan dikenali sebagai administrator. Di menu utama, admin
dapat menginputkan data calon pegawai, penilaian, dan mencetak laporan. Berikut adalah tampilan menu utama:
Gambar 5.7 Menu utama
3.3 Form Input Data Pegawai
Form ini berfungsi untuk menginputkan data pegawai kontrak yang akan dilakukan penilaian.
Admin dapat mengedit dan menghapus
data yang telah diinputkan. Berikut adalah tampilan form menu
input data pegawai :
Gambar
5.8 Form menu input data pegawai
5.2.2.4 Form
Input Bobot Kriteria
Form
ini berfungsi untuk menginputkan nilai bobot setiap kriteria.
Admin dapat mengedit dan menghapus
data yang telah diinputkan.Berikut adalah tampilan
form menu input bobot kriteria :
Gambar
5.9 Form input bobot kriteria
3.5 Form Input Data Penilaian
Form ini berfungsi untuk menginputkan data penilaian. Admin dapat mengedit dan menghapus data yang telah diinputkan. Berikut adalah tampilan
menu input data penilaian :
Gambar
5.10 Form menu input data penilaian
3.6 Form Ubah
Password
Form
ini berfungsi untuk mengubah password
login admin ketikamerasa password
yang digunakan telah diketahui oleh orang lain. Berikut form ubah password :
Gambar
5.11 Form Ubah Password
3.7 Form Hasil Penilaian Nilai Asli
Form
ini berfungsi untuk menampilkan hasil penilaian nilai asli sebelum dilakukan proses fuzzy. Berikut adalah tampilan form hasil penilaian nilai asli :
Gambar 5.12 Form laporan nilai asli
3.8 Form
Laporan Hasil Konfersi Nilai Fuzzy
Form
ini berfungsi untuk menampilkan laporan hasil konfersi nilai fuzzy. Berikut adalah tampilan hasil konfersi nilai fuzzy
:
Gambar 5.13 Form laporan hasil konfersi nilai
fuzzy
3.9 Form
LaporanHasil Normalisasi
Form
ini berfungsi untuk menampilkan laporan hasil normalisasi.
Berikut adalah tampilan form laporan hasil normalisasi :
Gambar 5.14 Form laporan hasil normalisasi
3.10 Form Laporan Hasil Perengkingan
Form
ini berfungsi untuk menampilkan laporan hasil perengkingan akhir proses penilaian. Berikut adalah tampilan form laporan hasil perengkingan
:
Gambar 5.15 Form Laporan Hasil Perengkingan
4. Kesimpulan
1.
Telah dihasilkan suatu sistem
pendukung keputusan pengangkatan pegawai tetap pada RSB Ananda Palembang dengan
metode Fuzy MADM.
2.
Sistem Informasi ini dapat membantu
pihak rumah sakit dalam melakukan penilaian pegawai kontrak untuk diangkat
menjadi pegawai tetap pada RSB Ananda Palembang.
3.
Sistem Informasi pendukung keputusan
yang telah dihasilkan ini dapat menyampaikan informasi secara tapat dan benar,
serta sebagai bahan untuk meningkatkan kemampuan dalam membuat suatu sistem
informasi sehingga bermanfaat bagi pihak yang memerlukan agar bisa dijadikan
bahan penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Kusrini. 2007. Konsep
dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. STIMIK AMIKOM: Yogyakarta.
Kusumadewi, Sri
dkk. 2006. Fuzzy multi-Attribut Decision Making (Fuzzy MADM). Graha Ilmu:
Yogyakarta.
Pressman, Roger S.
2001. Software Enginerring : A. Practitioner’s Approach. McGraw-Hill Higher
Education.
Widodo, S dkk.
2009. Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Penerima Beasiswa Bank BRI
Menggunakan FMADM (Studi Kasus : Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia).