Sistem
Informasi Penentuan Kelayakan Calon Peminjam Pada Koperasi Puttela Mitra dengan
Menggunakan Metode Weighted Product (WP)
Zainal Umari, Yesi
Novaria Kuna, S.T., M.Kom, Eka Fuji Agustini
S.Kom. M.M
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer,
Universitas Binadarma
Jalan Jenderal Ahmad
Yani No.12 Palembang
Email : zainalumari.enal@yahoo.co.id
Abstract :
Puttela
Cooperative Partner is a business entity engaged in the sale and the savings
and loan funds , the Cooperative was formed on the idea expressed by the
majority of citizens who were around the Cooperative . In the area of savings
and loans , with limited funding and the number of cooperative members who
filed borrowing , requires parties to select members of the Cooperative
Cooperative which is more entitled to priority lending with menentapkan several
criteria and requirements determined by the Cooperative Puttela Partners , but
the assessment is done still manual so vulnerable goes wrong , it would require
a special application for the assessment process . From the above it will be
built problems of information systems in determining the feasibility of
prospective borrowers Puttela Cooperative Partners by using the method of
weighted product . With the construction of information systems are expected to
help simplify and speed and minimize errors that occur in the process of
assessing the feasibility of prospective borrowers Puttela Cooperative Partners
.
Keywords
: assessment of lending criteria , cooperative , weighted product
Abstrak
Koperasi Puttela Mitra
adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang penjualan dan simpan
pinjam dana, Koperasi ini terbentuk atas gagasan yang dikemukakan oleh sebagian
besar warga masyarakat yang berada disekitar Koperasi. Dalam bidang simpan
pinjam, dengan dana yang terbatas serta banyaknya anggota Koperasi yang
mengajukan peminjaman, mengharuskan pihak Koperasi untuk memilih anggota
Koperasi mana yang lebih berhak mendapatkan prioritas pinjaman dengan
menentapkan beberapa kriteria dan persyaratan yang telah ditentukan oleh
Koperasi Puttela Mitra, akan tetapi penilaian yang dilakukan masih bersifat
manual sehingga rentan terjadi kesalahan, maka diperlukan aplikasi khusus untuk
memproses penilaian tersebut. Dari permasalah diatas maka akan dibangun sistem
informasi penentuan kelayakan calon peminjam pada Koperasi Puttela Mitra dengan
menggunkan metode weighted product. Dengan dibangunnya sistem informasi
tersebut diharapkan akan dapat membantu mempermudah dan mempercepat serta
meminimalisir kesalahan yang terjadi
dalam proses penilaian kelayakan calon peminjam Koperasi Puttela Mitra.
Kata kunci
: penilaian kriteria peminjaman, koperasi, weighted product
1.
PENDAHULUAN
Dunia teknologi saat ini
menuntut manusia untuk terus berusaha membuat sesuatu yang mungkin akan membuat
mereka tertinggal jika hanya diam dan menggunakan informasi yang sudah
tertinggal sejak lama. Perkembangan teknologi informasi akan terus berkembang
seiring dengan kebutuhan zaman, dikarenakan akan muncul hal-hal yang baru yang
memaksa manusia untuk membuatnya menjadi sesuatu yang tidak asing lagi bagi mereka, menelusuri lebih dalam, serta
membuat hal tersebut menjadi mudah untuk dikerjakan. Pemanfaatan teknologi pun
tidak sebatas pada dunia bisnis dan pendidikan saja. Dalam suatu organisasi pun
sudah seharusnya penggunaan komputer telah dimaksimalkan, termasuk dalam
organisasi Koperasi.
Menurut Undang-Undang no.
25 tahun 1992 pasal 4, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum Koperasi yang berlandaskan prinsip Koperasi
sekaligus gerakan ekonomi kerakyatan. Koperasi merupakan badan usaha yang dapat
menjangkau perekonomian kelas mikro, Koperasi menjangkau setiap lapisan
masyarakat dengan berbagai klasifikasi dan sudut pandang. Koperasi merupakan
alternative yang cukup untuk mengurangi masalah ekonomi salah satunya masalah
pengangguran, apabila masalah penganguran dapat ditekan, maka akan berdampak
positif untuk perkembangan roda ekonomi selanjutnya.
Salah satu Koperasi yang
ada yaitu Koperasi Puttela Mitra, ada dua jenis usaha yang dilakukan oleh
Koperasi Puttela Mitra, yaitu di bidang penjualan dan bidang simpan pinjam.
Dimana Koperasi Puttela Mitra melayani penyimpanan dan peminjaman uang sebagai
modal usaha. Setiap anggota koperasi berhak untuk melalukan peminjaman dengan
memenuhi beberapa syarat dan ketentuan yang diberlakukan pada koperasi Puttela
Mitra. Banyaknya jumlah calon peminjam yang mengajukan peminjaman dan jumlah
dana yang terbatas mengharuskan pihak koperasi melakukan penilaian kepada calon
peminjam untuk mendapatkan prioritas pinjaman.
Pada proses peminjaman,
hanya anggota koperasi Puttela Mitra yang dapat melakukan peminjaman. Ini
dibuktikan dengan menunjukan tanda bukti anggota barupa buku anggota.
Selanjutnya calon peminjam diberi formulir dan dikembalikan lagi setelah diisi,
dari formulir ini lah kemudian dilakukan penilaian terhadapt kelayakan calon
peminjam. Hasil penilaian ini kemudian dirapakan bersama pengurus Koperasi,
apakah calon peminjam layak untuk mendapatkan bantuan pinjaman dari Koperasi
Puttela Mitra.
Pada proses penilaian
kelayakan yang dilakukan oleh ketua Koperasi Puttela Mitra, ada tujuh kriteria
yang ditetapkan, diantaranya adalah status pernikahan, jumlah anak, penghasilan
per bulan, nominal pinjaman, lama angsuran, jaminan dan jumlah simpanan di
Koperasi, didalam kriteria-kriteria tersebut telah ditetapkan pilihan jawaban
yang akan diisi oleh calon peminjam untuk memudahkan penilaian, misalnya untuk
kriteria status pernikahan, jika calon peminjam telah menikah akan diberikan nilai
satu, sedangkan yang belum menikah akan diberikan nilai dua, kemudian untuk
contoh kriteria penghasilan per bulan, jika calon peminjam berpenghasilan
antara satu juta sampai dua juta, maka akan diberi nilai satu, untuk
penghasilan dua juta sampai tiga juta diberikan nilai dua, dan untuk
penghasilan tiga juta keatas diberikan nilai tiga, demikian seterusnya untuk
kriteria-kriteria yang lain. Untuk mendapatkan hasil akhir dari penilaian,
seluruh kriteria yang telah dinilai kemudian dijumlahkan, hasil jumlah nilai
kriteria tertinggi akan mendapatkan prioritas peminjaman, namun sistem
penilaian yang digunakan pada koperasi Puttela Mitra masih bersifat manual.
Belum ada suatu sistem komputerisasi yang dibangun secara khusus untuk
mengelola penilaian terhadap calon peminjam, sehingga rentan terjadi kesalahan,
untuk itu diperlukan sebuah sistem khusus yang dapat menghitung hasil penilaian
terhadap calon peminjaman ini. Perhitungan penilaian di sistem ini akan
dibangun dengan menggunakan metode Weighted
Product. Medote Weighted Product
dipilih karena metode ini merupakan salah satu metode penyelesaian multi
kriteria dimana dalam menentukan calon peminjam banyak kriteria yang harus
dipertimbangkan.
2.
METODOLOGI
PENELITIAN
2.1 Metode Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah :
1. Wawancara
Dalam metode ini penulis mengumpulkan
data penelitian dengan bertanya langsung kepada bagian logistik, distribusi,
dan pemesanan yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan.
2. Kepustakaan
Mengumpulkan data dengan cara mencari dan mempelajari data-data dari
buku-buku ataupun dari referensi lain yang berhubungan dengan penulisan laporan
penelitian proposal. Buku yang digunakan penulis sebagai referensi, adapun
metode yang digunakan penulis dalam merancang dan mengembangkan dapat dilihat
pada daftar pustaka.
3. Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara mengamati langsung keadaan dan kegiatan
pada Percetakan Prayitno Rusni Creativesebagai
objek guna mendapatkan keterangan yang akurat.
2.2 Lokasi dan Waktu
Penelitian
Penelitian bertempat di Desa teluk Limau, Kecamatan Gelumbang,
Kabupaten Muara Enim. Dilakukan mulai dari bulan
Maret 2013 sampai bulan Juli 2013.
2.3 Metode Pengembangan
Sistem
Dalam
pengembangan sistem ini metode pengembangan menggunakan metode
waterfall. Pressmen (2001) menjelaskan metode waterfall memliki 6 tahapan yaitu :
1.
System / Information
Engineering and Modeling
Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan
dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal
ini sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi dengan
elemen-elemen yang lain seperti hardware, database, dsb. Tahap ini sering
disebut dengan Project Definition
2.
Software Requirements
Analysis
Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan
difokuskan pada software. Untuk
mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus
mengerti tentang domain informasi dari software,
misalnya fungsi yang dibutuhkan, user
interface, dsb. Dari 2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan
ditunjukkan kepada pelanggan.
3.
Design
Proses ini digunakan untuk mengubah
kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam bentuk “blueprint” software sebelum coding dimulai. Desain harus dapat
mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya.
Seperti 2 aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan
sebagai konfigurasi dari software.
4.
Coding
Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini
adalah komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang
dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses
coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis
nantinya dikerjakan oleh programmer.
5.
Testing / Verification
Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan.
Demikian juga dengan software. Semua
fungsi-fungsi software harus
diujicobakan, agar software bebas
dari error, dan hasilnya harus
benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.
6.
Maintenance
Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan,
karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika
dijalankan mungkin saja masih ada error
kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang
belum ada pada software tersebut.
Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan
seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya.
Alasana
penulis memilih model ini adalah selain karena model ini mudah, kelebihan
dari model ini adalah ketika semua kebutuhan sistem
dapat didefinisikan secara utuh, dan benar di awal proyek, maka proses pengembanagn
sistem dapat berjalan dengan baik dan tanpa masalah. Meskipun seringkali kebutuhan sistem tidak sesuai dengan yang diinginkan,
tetapi paling tidak, problem pada kebutuhan sistem di awal proyek
lebih ekonomis,
usaha, dan waktu yang terbuang
lebih sedikit jika dibandingkan problem yang muncul pada tahap-tahap selanjutnya.
2.4 Metode Weighted Product
Metode WP merupakan salah satu metode penyelesaian
yang ditawarkan untuk menyelesaikan masalah Multi Attribute Decision Making
(MADM). Metode WP mirip dengan Metode Weighted Sum (WS), hanya saja metode WP
terdapat perkalian dalam perhitungan matematikanya. Metode WP juga disebut
analisis berdimensi karena struktur matematikanya menghilangkan satuan ukuran.
Menurut Yoon dalam kusumadewi (2006:19), Metode WP
menggunakan perkalian untuk menghubungkan rating atribut, dimana rating setiap
atribut harus dipangkatkan dulu dengan bobot atribut yang bersangkutan. Proses
ini sama halnya dengan proses normalisasi.
Langkah – langkah menggunakan metode WP :
1. Mengalikan
seluruh atribut bagi sebuah alternatif dengan bobot sebagai pangkat positif
untuk atribut manfaat dan bobot berfungsi sebagai pangkat negatif pada atribut
biaya,
2. Hasil
perkalian dijumlahkan untuk menghasilkan nilai pada setiap alternatif,
3. Mencari nilai
alternatif dengan melakukan langkah yang sama seperti langkah satu, hanya saja
menggunakan nilai tertinggi untuk setiap atribut tertinggi untuk setiap atribut
manfaat dan terendah untuk atribut biaya,
4. Membagi nilai
V bagi setiap alternatif dengan nilai standar (V(A*)) yang menghasilkan R,
5. Ditemukan
urutan alternatif terbaik yang akan menjadi keputusan.
2.5 Desain Sistem
2.5.1. Use Case
Diagram
Use Case Diagram
menjelaskan apa yang akan dilakukan oleh system, yang akan dibangun dan siapa
saja yang berinteraksi dengan system.
Gambar 2.1 Use Case
Diagram
Diagram use case di atas menjelaskan
proses peminjaman yang ada terjadi di Koperasi Puttela Mitra. Peminjam
mengajukan peminjaman, mengisi formulir pinjaman dan melengkapi berkas.
Selanjutnya adminitrasi menerima berkas pemohon dan selanjutnya menyerahkan
berkas dan data pemohon kepada pimpinan. Pimpinan akan memberikan penilaian
atas pemohon berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan. Selanjutnya jika
peminjam dinyatakan layak maka pimpinan akan memberikan kuasa kepada bendahara koperasi
untuk memberikan uang pinjaman kepada calon peminjam.
2.4.2. Diagram Activity
Diagram Activity peminjaman yang terjadi pada Koperasi
Puttela Mitra di awali oleh calon peminjam yang akan melakukan pinjaman. Calon
peminjam akan diverivikasi terlebih dahulu apakah, calon peminjam telah terdaftar sebagai anggota atau
belum jika belum maka calon peminjam harus mendaftar terlbih dahulu, jika sudah
maka calon peminjam dapat mengisi formulir peminjaman. Selanjutnya menyerhakan
formulir dan buku anggota koperasi. Admin menerima formulir peminjaman kemudian
melakukan pengecekan kelangkapan dan selanjutnya menyerahkan kepada pimpinan.
Pimpinan akan melakukan penilaian kelayakan calon peminjam. Kemudian data calon
peminjam yang telah di acc dan dinyatakan layak diberikan kepada bendahara
koperasi. Dan bendahara akan memberikan dana pinjaman kepada anggota yang
berkasnya telah disetujui.
Gambar 2.2 Activity Diagram
2.6 Analisis Logika Proses
Sebagai contoh digunakan 3 calon peminjam untuk menerapkan Weighted Product.
1. Hasil Penilaian 3 calon peminjam
Berikut
adalah hasil penilain yang diperoleh dari 3 calon peminjam :
Tabel 4.9 Tabel Penilaian Calon
Peminjam
Kriteria
|
Andri
|
Rizal
|
C1
|
Nikah
|
Lajang
|
C2
|
1-2
|
Tidak
ada
|
C3
|
Rp.1.000.000
–
|
|
C4
|
Rp.3.000.000
-
|
Rp.1.000.000
-
|
C5
|
17 Bulan
– 20 Bulan
|
6 Bulan
– 10 Bulan
|
C6
|
Tidak
Ada
|
Ada
|
C7
|
>Rp.1.000.000 – Rp 2.000.000
|
>Rp.3.000.000 – Rp.4.000.000
|
Keterangan
:
1. C1 =
Status pernikahan
2. C2 =
Jumlah anak
3. C3 =
Penghasilan perbulan
4. C4 =
Nominal peminjaman
5. C5 =
Lama angsuran
6. C6 =
Jaminan
7. C7 =
Jumlah simpanan di Koperasi
2. Bobot Kriteria
Tabel 4.10 Tabel Bobot kriteria (studi
Kasus)
Kriteria
|
Bobot
|
Nilai
|
Status perkawinan
|
2
|
0.1
|
Jumlah Anak
|
2
|
0.1
|
Penghasilan Perbulan
|
5
|
0.25
|
Nominal Pinjaman
|
3
|
0.15
|
Lama Angsuran
|
3
|
0.15
|
Jaminan
|
1
|
0.05
|
Jumlah simpanan di Koperasi
|
4
|
0.2
|
3.
Konfersi
nilai
Tabel 4.11 Tabel Konfersi Nilai
Kriteria
|
Andri
|
Rizal
|
C1
|
1
|
2
|
C2
|
3
|
4
|
C3
|
2
|
1
|
C4
|
3
|
4
|
C5
|
2
|
4
|
C6
|
1
|
2
|
C7
|
1
|
3
|
4.
Perhitungan
vector S untuk calon peminjam
0.883163
5.
Perhitungan
Vektor V untuk calon peminjam
|
=0.380877
Dari hasil perhitungan
dengan metode WP diatas, akan diurutkan berdasarkan nilai terbesar yang
mendapatkan prioritas pinjaman dari Koperasi Puttela Mitra sesuai dengan dana
pinjaman yang tersedia. Maka dapat kita lihat bahwa calon peminjam dengan nama
Andri memilliki nilai terbesar dengn nilai 0.463285105, kemudian Sulaiman
dengan nilai 0.536714895.
3. Hasil
3.1 Menu Home
Form ini akan tampil saat sistem
dijalankan pertama kali. Ada 2 pilihan menu yang dapat di pilih yaitu home dan
login. Menu home akan menampilkan visis misi dan menu login akan menampilakan form login. Pada form login user
diharuskan memasukan username dan password untuk dapat masuk ke sistem. Berikut
ini adalah tampilan menu home dan form login :
Gambar 3.1 Menu Home
Gambar 3.2 Form login
3.2 Menu Utama Admin
Menu
ini akan tampil setelah user berhasil login dan dikenali sebagai administrator. Di menu utama, admin
dapat menginputkan data calon peminjam, penilain, dan mencetak laporan. Berikut
adalah tampilan menu utama administrator :
Gambar 3.3 Menu utama admin
3.3 Form Input Data Calon Peminjam
Form
ini berfungsi untuk menginputkan data calon peminjam. Admin dapat mengedit dan
menghapus data yang telah diinputkan. Berikut adalah tampilan form menu input
data calon peminjam :
Gambar 3.4 Form menu input data calon
peminjam
3.4 Form Input Data Penilain
Form
ini berfungsi untuk menginputkan data penilaian. Admin dapat mengedit dan
mengahapus data yang telah diinputkan. Berikut adalah tampilan menu input data
penilain :
Gambar 3.5 Form menu penilaian calon
peminjam
3.5 Form Hasil Penilaian
Form ini berfungsi untuk menampilkan
hasil penialian. Berikut adalah tampilan form hasil penilaian :
Gambar
3.6 Form laporan hasil penilaian calon peminjam
3.6 Form Laporan Penilaian Calon Peminjam Perorangan
Form ini berfungsi untuk menampilkan
penilain calon peminjam pada koperasi Puttela Mitra. Berikut adalah tampilan
laporan penialain calon peminjam :
Gambar
3.7 Form laporan penialian calon peminjan perorangan
3.6 Form Hasil Penilaian
Form ini berfungsi untuk menampilkan
hasil penialian calon peminjam perbulan. Berikut adalah tampilan form hasil
penilaian calon peminjam perbulan :
|
Gambar
3.8 Form laporan penialian calon peminjan perbulan
4. KESIMPULAN
Dari
seluruh hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka
dapat disimpulkan bahwa :
1. Telah dihasilkan suatu sistem
penialain kelayakan calon peminjam pada Koperasi Puttela Mitra yang dibuat
dengan metode perhitungan Weighted
Product menggunakan Bahasa
Pemrograman PHP .
2. Sistem Informasi ini dapat membantu
pihak koperasi Puttela Mitra untuk menentukan kelayakan calon peminjam dan
menetukan prioritas calon peminjam.
3. Sistem Informasi pendukung keputusan
yang telah dihasilkan ini dapat menyampaikan informasi secara tapat dan benar,
serta sebagai bahan untuk meningkatkan kemampuan dalam membuat suatu sistem
informasi sehingga bermanfaat bagi pihak yang memerlukan agar bisa dijadikan
bahan penelitian selanjutnya.
DAFTAR RUJUKAN
Jogiyanto, H. M.
2005. Pengenalan Komputer.
Andi : Yogyakarta
Kristanto, Andri. 2008. Perancangan Sistem
Informasi dan Aplikasinya.
Gava Ilmu : Yogyakarta
Kusumadewi, Sri dkk. 2006. Fuzzy multi-Attribut Decision Making (Fuzzy MADM).
Graha Ilmu : Yogyakarta
Kusrini. 2007. Sistem Pendukung Keputusan.
Andi : Yogyakarta
Nugroho, Adi. 2005. Rational rose Untuk Pemodelan Berorientasi Objek.
Informatika
: Bandung.
Pressman, Roger S. 2001. Software Enginerring.
A.Practitioner’s Approach.
McGraw-Hill Higer education.